“Jangan-jangan Pak Jusuf sudah tidak tahu aturan baris berbaris,” bisik Salim Said kepada Letjen TNI Wijono Suyono, saat ia meliput pelantikan M Jusuf di Istana Negara, Jakarta, Maret 1978.
14 tahun Jusuf berada di luar organisasi militer, telah terjadi perubahan tata baris berbaris ABRI.
Di kemudian hari, dari Atmadji Sumarkidjo, wartawan dan penulis biografi M Jusuf, Salim Said mendapat informasi sang jenderal meluangkan waktu tiga hari untuk berlatih baris berbaris di ruang tamu rumahnya, sebelum pelantikan.
“Pengawas latihan adalah Elly Jusuf, istri M Jusuf,” tulis Salim Said.
M Jusuf kabarnya terkejut ketika ditunjuk Soeharto sebagai Penglima ABRI.
“Pak Jusuf tidak pernah bermimpi apalagi membayangkan dirinya menjadi jenderal berbintang empat dan memimpin ABRI,” ujar seorang keponakannya di Makassar kepada Salim Said setelah M Jusuf wafat.
Penunjukkan sosok pengganti M Jusuf yaitu Jenderal LB Moerdani, tidak kalah unik.
Pasalnya Benny Moerdani, panggilan akrab LB Moerdani, tidak pernah menjadi komandan yang memimpin tentara lebih tinggi dari komandan batalyon.
Benny juga tidak pernah menduduki jabatan teritorial (Komandan Kodim, Komandam Korem, atau Pangdam) dan tidak pernah mengikuti pendidikan Sekolah Staf dan Komando (Sesko). Sebagian besar kariernya di pasukan tempur dan dunia intelijen.
Oleh karena itu penunjukan Benny Moerdani sebagai Panglima ABRI disebut tidak mengikuti rute yang lazim.
“Saya tidak pernah bermimpi duduk di kursi ini. Saya teken (tandatangan) mati sebagai intel,” ujar Benny kepada Salim Said, 14 November 1984.
Jusuf Cepat Populer
Setelah menjabat Panglima ABRI, Jenderal M Jusuf cepat menjadi populer. Meski semua kegiatan publiknya selalu atas nama Soeharto (selalu menyampaikan salam dari Soeharto kepada para prajurit yang didatangi), kunjungan dan perhatiannya, menarik perhatian masyarakat luas.
Ketika cerita buruk mengenai Soeharto dan keluarganya mulai menyebar ke masyarakat, fokus harapan berangsur tertuju kepada M Jusuf. Akibatnya Seharto dikabarkan mulai agak cemas.
Rupanya Jenderal M Jusuf sadar akan kondisi itu. Namun ia tidak terlalu cemas sebab ia tahu persis terus menerus dibayangi Benny Moerdani sebagai Kepala Intelijen ABRI, dan Laksamana TNI Sudomo, Panglima Kopkamtib yang juga Wakil Panglima ABRI.