Markis Kido juga menyabet dua kali medali emas Kejuaraan Asia 2005 dan 2009 serta Asian Games 2010 di China.
Dia juga tiga kali merebut medali emas SEA Games.
Pria 36 tahun itu juga mengoleksi 10 gelar BWF Superseries dan BWF Grand Prix.
Disangka Terkena Stroke
Ibunda Kido, Zul Asteria yang tampak tegar menjelaskan kondisi putra pertamanya tersebut.
“Dia sepertinya memang maunya (hidup dan matinya) di lapangan kali ya. Tadi saya berdoa semoga masih bisa selamat,” kata Zul.
“Saya kira tadi hanya stroke, karena dia kan punya darah tinggi terus mungkin jatuh dan pembuluh darahnya pecah. Saya berdoanya begitu tapi ternyata mas Kido diambil," lanjutnya.
Seperti diketahui, selama ini, Kido memang setiap hari Senin rutin bermain bulutangkis dengan sebuah tim di GOR Petrolin, Alam Sutera, Tangerang.
Markis Kido meninggalkan seorang istri, Richasari Pawestri dan dua orang putri.
Jenazah malam ini akan langsung disemayamkan di rumah duka Jalan Gemak B149, RT.003/RW.009, Jaka Setia, Kec. Bekasi Selatan, Kota Bekasi.
Pemakaman masih menunggu kedatangan sang istri dari Solo.
Pahlawan Bulutangkis Indonesia
Menteri Pemuda dan Olahraga ( Menpora ) Zainudin Amali merasa sangat kehilangan dan berduka atas meninggalnya Markis Kido.
Seperti diketahui, peraih medali emas Olimpiade 2008 malam ini dikabarkan meninggal dunia akibat serangan jantung.
“Sebagai Menpora tentu saya merasa bersedih atas meninggalnya Markis Kido. Mantan atlet bulutangkis yang telah mengharumkan nama Indonesia di pentas dunia,” kata Menpora Amali saat dihubungi Tribunnews, Senin (14/6/2021).