Baca tanpa iklan
Namun rasa kecewanya terganti ketika Shandy justru memilih mobil jip abu-abu.
"Ngalah, dia ini ngalah biar nyobain maksudnya," kata Gilang.
Setelah penentuan mobil selesai, Atta nampaknya baru menyadari satu hal.
Tidak ada sopir yang akan mengantarkannya ke tujuan.
"Ini nyetir sendiri?" tanya Atta.
"Nyetir sendiri dong," jawab Gilang.
"2,5 jam?" tanya Atta lagi dengan suara lebih kencang.
"2,5 jam," jawab Gilang.
Sontak Atta syok dengan hal tersebut.
Ia langsung memegangi kepalanya setelah mengetahui ia harus menyetir selama dua setengah jam dengan rute perjalanan yang berkelok.
"Jalannya nanti gini," kata Gilang sambil memeragakan jalan berlika-liku dengan tangan.
"Ih seru-seru," kata Aurel riang.
"Sayang gimana kalau kita bawa yang lain buat nyetir?" kata Atta.
"Entar aku juga nyetir," tandas Aurel menenangkan suaminya.
Artikel ini telah tayang di TribunWow.com dengan judul Shandy Pergoki Aurel Hermansyah Keramas Pagi-pagi, Atta Halilintar: Soalnya Kasurnya Mantul-mantul