TRIBUNJAMBI.COM -- Nasib seorang driver ojek online harus tewas dengan kondisi tubuh yang terbakar, akibat dibegal oleh tukang pecel lele.
Pelaku begal yang membakar tubuh driver ojek online di flyover Brebes, Slamet Ariswanto, akhirnya ditangkap polisi.
Pelaku begal driver ojek online di Brebes ditangkap oleh tim gabungan Resmob Polres Brebes dan Reskrim Polsek Kersana pada Jumat (11/6/2021).
Ternyata pelaku juga melakukan aksinya seorang diri, dan sudah direncanakan.
Kapolres Brebes AKBP Gato Yulianto mengatakan pelaku begal driver ojek online ditangkap saat bersembunyi di rumahnya, Desa Sengon, Kecamatan Tanjung, Kabupaten Brebes.
"Alhamdulilah sudah terungkap. Hasil koordinasi Resmob dengan Reskrim Polsek Kersana berhasil mengamankan tersangka di rumahnya di Kecamatan Tanjung," kata Kapolres Brebes AKBP Gatot Yulianto seperti dikutip TribunnewsBogor.com dari Kompas.com.
Pelaku begal adalah Ahmad Jamaludin (21).
Menurut Gatot, Jamaludin sudah merencanakan aksi begalnya tersebut.
"Sementara pelaku tunggal. Tapi nanti kita kembangkan lagi. Saat penangkapan, baru tadi dibawa ke kantor jadi pemeriksaan belum mendalam.
Untuk sementara motifnya untuk menguasai barang milik korban," kata Gatot.
Baca juga: Kabar Duka - Ayah Hilda Vitria Meninggal Dunia: Maafkanlah Dosa-dosanya dan Terimalah Amal Islamnya
Jamaludin mengaku membegal Slamet Ariswanto karena ingin memiliki sepeda motor.
"Ingin punya motor buat dipakai sendiri," kata Jamaludin
Jamaludin sendiri baru pulang merantau dari Jakarta pada Rabu (9/6/2021).
Ia pulang menggunakan bus.
Tak langsung turun di Brebes, Jamaludin justru turun di Pasific Mal.
Ia kemudian memesan ojek untuk ke Brebes.
Baca juga: Respon Teh Ninih Digugat Cerai Aa Gym Ketiga Kalinya: Secara Agama Sudah Cerai, Negara Belum
Ojol Slamet Ariswanto meninggal dalam kondisi tubuh gosong di Flyover Brebes.Istimewa ()
Saat di perjalanan, Jamaludin terbesit untuk mengambil motor Slamet Ariswanto.
"Pas di tengah perjalanan saya kepikiran ingin menguasai motor," kata Jamaludin.
Sesampainya di jembatan flyover di Desa Kramatsampang, Kecamatan Kersana, Kabupaten Brebes, ia kemudian melancarkan aksinya.
"Di jembatan flyover saya pukul pakai tangan dari belakang. Pakai tangan saja. Kemudian dia (korban) terjatuh. Saya pukul lagi, berapa kali tidak ingat," katanya.
Slamet langsung tak sadarkan diri.
Baca juga: Kesal Karena Sering Tak Diberi Uang Anak Bunuh Ayah Kandungnya, Sakit Hati Disebut Anak Tak Berguna
Oleh Jamaludin, tubuh Slamet Ariswanto diseret ke tepi jalan.
Jamaludin lantas mencari sampah dan dedaunan kering.
Ia berniat membakar tubuh Slamet Ariswanto.
Jamaludin melakukan aksi itu karena terinspirasi dari Youtube.
"Bakar pakai daun kering. Saya lihat di Youtube kenapa sampai begitu (membakar)," kata Jamaludin yang mengaku bekerja di sebuah warung pecel lele di Jakarta.
Baca juga: Parit di Perang Khandak Mencapai 5 Kilometer, Ide Cerdas Sahabat Nabi Salman al Farisi
Rekan Slamet yang juga driver ojek online, Sugihartono mengatakan sempat melihat korban.
Saat itu Slamet sedang membawa penumpang dari perempatan Pasific Mal Kota Tegal sekitar pukul 02.00 WIB, Rabu (8/6/2021).
Itu beberapa jam sebelum korban ditemukan tak bernyawa di flyover Brebes.
"Terakhir lihat korban bawa penumpang dari perempatan Pasific Mal. Penumpangnya bawa tas ransel hitam tujuan Tanjung, Brebes," kata Sugihartono
Istri Slamet Ariswanto, Mardani (32) mengaku memang memiliki firasat tak enak beberapa hari sebelum suaminya meninggal dunia.
Menurut Mardani, Slamet sempat minta dimasaki ikan gosong.
"Beberapa hari sebelum kejadian, suami meminta makan nasi dengan lauk ikan goreng gosong. Ini tidak biasanya," kata Mardiani
Slamet Ariswanto sendiri baru dikarunia seorang anak.
Usianya kini baru 4 bulan.
Pelaku begal sadis dibawa ke ruang penyidik Polres Tegal Kota setelah diringkus Tim Resmob dan Reskrim Polsek Kersana, Jumat (11/6/2021)(Tresno Setiadi/kompas.com)
Baca juga: Kesal Karena Sering Tak Diberi Uang Anak Bunuh Ayah Kandungnya, Sakit Hati Disebut Anak Tak Berguna
Mendapat kenyataan seperti ini, Mardiani berusaha tetap tegar.
"Sedih. Sangat terpukul, tapi saya berusaha ikhlas," kata Mardiani.
Mardani bercerita, Slamet Arsiwanto pergi dari rumah selepas magrib untuk mencari penumpang.
"Saat itu pamit untuk bekerja cari penumpang. Itu komunikasi terakhir kami," katanya.
Suaminya, ungkap Mardiani, merupakan sosok suami yang bertanggung jawab dan pekerja keras.
Suaminya sudah bekerja sebagai driver ojek online sejak 2017 silam.
"Sejak akhir 2017 bekerja sebagai driver ojek online. Suami saya pekerja keras, orderan kapan pun selalu berusaha diantarkan ke tujuan," ujar Mardiani.
Kini, Mardiani berharap agar pihak kepolisian bisa segera memburu pelaku yang tega menghabisi nyawa suami tercintanya.
"Saya minta tolong Pak Polisi, saya mohon. Tangkap pelaku secepatnya. Kalau ketangkap hukum seadil-adilnya," jelasnya. (*)
SUMBER : TribunnewsBogor.com /Sanjaya Ardhi