Kisah Soeharto, Jalani Blusukan dengan Cara Menyamar dan Tidur di Rumah Warga

Editor: Muuhammad Ferry Fadly
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Soeharto

Selanjutnya, bersama Menteri Luar Negeri saat itu, Ali Alatas, Soeharto melakukan sesi jumpa pers.

Sedangkan, Sjafrie bersama petinggi militer lainnya, Mayor Unggul, hanya mendampingi di ruang tunggu.

Namun, tiba-tiba Sjafrie melaporkan sesuatu ke Soeharto.

Laporan itu terkait ditemukannya proyektil meriam.

"Pak, saat Bapak mengadakan pertemuan dengan Presiden Bosnia tadi, ada proyektil meriam jatuh tiga kilometer dari sini," kata Sjafrie melaporkan.

Mendapati laporan itu, sejenak Soeharto tampak tenang.

Sjafrie kemudian melanjutkan laporannya.

"Pak, waktu kita hanya tiga jam," ucap Sjafrie.

Soeharto kemudian menjawab laporan Sjafrie tersebut.

"Ya, beritahu Ali Alatas supaya selesai tepat waktu. Kita mesti berangkat tepat waktu," ujar Soeharto.

Menurut Sjafrie, saat itu suasana perang begitu mencekam.

Suasana tembakan terdengar di kejauhan.

Di sejumlah tempat terlihat para prajurit yang bersiaga penuh.

"Pak, ini persis dengan enam jam di Jogja."

"Waktunya enam jam, yaitu tiga jam perjalanan pergi-pulang, tiga jam kita di darat, jadi itu mirip enam jam di Jogja," kata Sjafrie.

Halaman
1234

Berita Terkini