Berita Nasional

Ganjar Pranowo Bak Ogah Tanggapi Sindiran dari PDIP, Lakukan Hal Ini saat Tak Diundang Acara Partai

Editor: Andreas Eko Prasetyo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ganjar Pranowo sedang tak romantis dengan PDIP

TRIBUNJAMBI.COM, SEMARANG - Hubungan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo dengan PDI Perjuangan disebut semakin tak harmonis.

Semua berawal dari tidak diundangnya Gubernur Jawa Tengah itu dalam acara PDI Perjuangan (PDIP) di Panti Marhaen, Kantor DPD PDIP Jateng, Kota Semarang, Sabtu (22/5/2021) menjadi sorotan.

Padahal dalam acara itu, seluruh kepala daerah, baik bupati dan wali kota serta wakil, yang merupakan kader PDI Perjuangan se-Jawa Tengah hadir dalam acara pengarahan yang diberikan Ketua DPP PDI Perjuangan, Puan Maharani.

Pengarahan itu dilakukan bertepatan pula dengan puncak rangkaian acara HUT ke-48 PDI Perjuangan.

Puan yang merupakan putri Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri ini turut memberi pengarahan kader untuk penguatan soliditas partai menuju Pemilihan Umum (Pemilu) serentak 2024.

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo (Tribunnews/Irwan Rismawan)

Tidak cuma kader dari eksekutif, kader dari legislatif pun dan struktur partai pun juga diundang.

Namun, dalam acara, tidak tampak Gubernur Jateng yang juga merupakan kader PDI Perjuangan, Ganjar Pranowo.

Dalam undangan yang tersebar, tertulis pula susunan acara atau agenda antara lain arahan Puan Maharani kepada seluruh kader partai Jateng secara tatap muka yang diikuti: DPR RI Jateng, DPD Jateng, DPRD Provinsi Jateng, kepala daerah, dan wakil kader se-Jateng.

Dalam akhiran tulisan peserta tatap muka tersebut, tertulis 'Kecuali Gubernur'.

Ketua Bidang Pemenangan Pemilu DPP PDI Perjuangan yang juga Ketua DPD PDI Perjuangan Jateng, Bambang Wuryanto pun membenarkan semua kepala daerah di Jateng dari PDI Perjuangan diundang, kecuali gubernur.

Ia pun juga mengungkapkan alasan tidak diundangnya orang nomor satu di Jateng tersebut.

"Tidak diundang! (Ganjar) wis kemajon (kelewatan atau kebablasan). Yen kowe pinter, ojo keminter," ujar Bambang Wuryanto, dalam pernyataan tertulis yang diterima Tribunjateng.com, Minggu (23/5/2021).

Menurutnya, DPD PDI Perjuangan Jateng berseberangan dengan sikap Ganjar Pranowo perihal soal langkah pencapresan di 2024.

Ia juga menyebut dengan terang-terangan, Ganjar terlalu berambisi maju dalam Pilpres 2024 sehingga meninggalkan norma kepartaian.

Karena perbedaan pendapat itu, Ganjar juga sebagai Gubernur Jateng tak diundang dalam kegiatan tersebut.

Padahal semua kepala daerah dan wakilnya dari partai berlambang kepala banteng itu hadir secara langsung.

Di satu sisi, belum ada instruksi dari Ketua Umum, Megawati Soekarnoputri.

Baca juga: Korban Arisan Online Terus Bertambah, Polda Jambi Sudah Terima 168 Laporan

Baca juga: Cara Mudah Membersihkan Sisa Nasi di Panci Rice Cooker dengan Tisu Kompor

Baca juga: VIDEO Satu Keluarga Besar Jadi Korban Tenggelam Kapal KM Wicly, Niatnya Ingin Lebaran ke Dabok

Di sisi lain, itu tidak baik bagi keharmonisan partai yang wajib tegak lurus pada perintah Ketua Umum.

"Wis tak kode sik. Kok soyo mblandang, ya tak rodo atos (sudah saya kasih kode, tapi malah tambah kebablasan). Saya di-bully di medsos, ya bully saja. Saya tidak perlu jaga image saya,'' tegasnya.

Sementara, Kepala Bagian (Kabag) Tata Usaha dan Rumah Tangga Pimpinan Setda Provinsi Jateng, Hanung Cahyo menyatakan, ketidakhadiran gubernur karena tidak mendapatkan undangan.

"Sudah saya cek dan pastikan tidak ada undangan acara tersebut. Baik selaku gubernur maupun selaku kader partai," kata Hanung dalam pernyataan tertulis yang diterima Tribunjateng.com, Sabtu (22/5/2021).

Dalam rundown acara tertulis acara dibuka laporan Ketua Panitia, Agustina Wilujeng yang merupakan Bendahara DPD PDIP Jateng.

Kemudian sambutan Ketua DPD PDIP Jateng, Bambang Wuryanto.

Arahan Puan Maharani menjadi acara inti ketiga.

Dalam pidatonya, Puan memberikan pesan kepada para kader untuk memenangkan Pemilu 2024 mendatang.

Menurut Puan, Jawa Tengah menjadi daerah suara terbanyak PDI Perjuangan.

Selain itu, ia juga meminta agar kepala daerah sering turun ke jalan, jangan hanya di media sosial.

Ganjar Gowes di Jakarta

Dilansir dari kompas.tv, Ganjar Pranowo pun diketahui bersepeda di kawasan Jakarta, Minggu (23/5/2021) pagi.

Ia juga menjajal jalan layang non tol (JLNT) Kampung Melayu-Tanah Abang yang diperuntukan sebagai lintasan road bike.

Ganjar mengaku diajak uji coba jalur sepeda oleh kawan-kawannya yang juga hobi dalam bersepeda.

"Ketemu temen-temen sepeda, bawa sepeda, pak kita cobain anu yo pak, jalur baru katanya," kata Ganjar.

Ganjar lantas memuji jalur sepeda yang dilaluinya itu.

Ia berharap ada kegiatan olahraga sepeda rutin yang digelar di jalur tersebut.

"Wah keren banget, sepi, bagus. Saya pikir kalau tiap minggu bisa dibuat event. Ini bisa race, mau endurance, semuanya bagus sekali.," lanjut Ganjar.

Kepada wartawan, Ganjar mengungkapkan bahwa dirinya sudah mencoba jalur sepeda JLNT sejak hari Sabtu (22/5/2021) kemarin.

Ia mengaku sudah berkeliling Jakarta dengan sepedanya.

"Dari Dharmawangsa, ke sini lah. Engga mau puter aja, mau puter. Kemarin juga udah coba puter se Jakarta," katanya.

Uji coba jalur sepeda di JLNT Kampung Melayu-Tanah Abang dilakukan mulai pukul 05:00 WIB hingga pukul 08:00 WIB.

Sejumlah rekayasa lalu lintas turut diberlakukan oleh Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta.

Jalur sepeda ini nantinya dikhususkan untuk jenis sepeda jalan raya atau road bike.

Alihkan jawaban

Ketika ditanya soal elektabilitasnya, Ganjar justru mengalihkan jawaban dengan melanjutkan bersepeda dan memutar balik ke rute selanjutnya.

Dia tampak enggan menanggapi hasil survei Capres 2024 dan meninggalkan wartawan yang mewawancarainya.

"Arahannya sekarang coba putar balik," kata Ganjar singkat sambil meninggalkan para wartawan.

Hasil Survei ARSC

Berdasarkan hasil dari Survei Akar Rumput Strategic Consulting (ARSC), elektabilitas dari Ganjar Pranowo masuk dalam tiga besar untuk Capres 2024.

Untuk posisi puncak pun ditempati Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dengan perolehan 17,01 persen.

Menyusul di bawah Anies, terdapat nama Menteri Pertahanan Prabowo Subianto yang mendapat 14,31 persen suara.

Sementara untuk Ganjar di posisi ketiga dengan mengantongi 11,25 persen.

Selain ketiga nama tersebut, terdapat pula sejumlah nama capres yang dipilih responden, yakni Sandiaga Uno dengan 6,87 persen, Ridwan Kamil 5,86 persen, dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) 5,55 persen.

Selanjutnya, ada nama Tri Rismaharini alias Risma yang perolehan 3,97 persen; Airlangga Hartarto 3,83 persen; Puan Maharani 2,48 persen; dan 16,15 persen responden memilih nama-nama lainnya.

Adapun survei kali ini melibatkan 1.200 responden yang dipilih secara acak.

Metode dari penelitian dilakukan dengan sambungan telepon yang berlangsung dari 26 April-8 Mei 2021.

Nampak tingkat kepercayaan dari hasil survei 95 persen dengan margin error kurang lebih 2,9 persen. (Tribunjateng.com/ kompas.tv/ mamdukh adi priyanto/ Fadhilah / Aryo bimo)

Baca juga: Singkirkan Wakil Denmark, Putri KW Juara Spain Masters 2021, Indonesia Berpeluang Borong 4 Gelar

Baca juga: Benda-benda Luar Angkasa dan Rahasianya, Ada Planet, Galaksi, Nebula dan Lubang Hitam

Berita lainnya seputar Ganjar Pranowo

Berita lainnya seputar PDIP

SUMBER: TRIBUNNEWS

Berita Terkini