Awalnya Bercanda Teman Pasangkan Rantai Dileher Pengantin Pria, Suasana Berubah Saat Kunci Hilang

Editor: Muuhammad Ferry Fadly
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI PERNIKAHAN

TRIBUNJAMBI.COM - Sebuah insiden konyol terjadi di Kota Xuzhuo, Provinsi Jiangsu, China, pada 16 April. Tepatnya di hari pernikahan sepasang pengantin.

Diketahui bahwa mengikat rantai di leher pengantin pria pada hari pernikahannya adalah sebuah adat istiadat setempat.

Tujuannya hanya untuk menciptakan suasana ceria di dalam pesta pernikahan.

Teman dekat pengantin pria memasangkan rantai di lehernya. Barulah setelah mereka semua mabuk dan ingin melepaskan benda itu, teman-temannya sadar bahwa kuncinya telah hilang.

Baca juga: Cara Lindungi Identitas KTP dari Pinjaman Online, Diantaranya Jangan Sembarangan Pinjamkan KTP

Baca juga: Siap-siap! Pol PP Tebo Siap Razia Pekat Kapan Saja di Tempat-tempat Rawan Pelanggaran

Baca juga: Pantau Pemudik Masuk Bungo, Dua Posko Segera Didirikan di Perbatasan Kabupaten

Niatnya bercanda, teman-teman pengantin pria ikatkan rantai ke leher pengantin pria. Ternyata lupa kunci dan panik. (eva.vn)

Menyadari hal itu, pengantin wanita kemudian meminta teman-teman suaminya untuk membukakan rantai tersebut.

Upaya mereka tidak berhasil.

Keadaan kemudian menjadi tak terkendali. Teman-teman pengantin pria kemudian membukanya dengan segala cara.

Menurut rekaman video yang dibagikan, agar si pengantin pria selamat, kepalanya ditutup handuk dan disandarkan ke meja.

Sementara teman-temannya yang lain menggunakan pemotong besi untuk memotong rantai itu.

Saat rantai dipotong, terlihat percikan api sehingga kepanikan muncul lagi.

Rantai akhirnya terputus dan pengantin pria itu sama sekali tidak terluka.

Acara pernikahan pun tidak terpengaruh insiden itu dan tetap berjalan lancar.

Niatnya bercanda, teman-teman pengantin pria ikatkan rantai ke leher pengantin pria. Ternyata lupa kunci dan panik.(eva.vn)

Setelah dibagikan ke media sosial, video tersebut mendapat perhatian besar dari warganet.

Sebagian besar mengkritik lelucon yang berlebihan itu dari teman-teman mempelai pria.

Mereka mengatakan bahwa proses penyelamatan itu terlalu berbahaya dan mengancam nyawa mempelai pria.

“Aku tidak mengerti di mana letak kesenangannya. Aku malah merasa tersinggung,” komentar salah satu netizen.

Yang lainnya berkomentar seperti, “sampa kapan pernikahan eksplisit secara seksual ini dapat dihentikan? Kelihatannya sangat berbahaya.”

Namun beberapa orang lainnya mengungkapkan pandangan bahwa itu adalah adat setempat.

Bahkan sang mempelai pria sendiri tidak marah, sehingga membuat netizen kesal.

Berita Terkait Lainnya

Sumber : TRIBUNMEDAN

Berita Terkini