Jamuan Ekstrem untuk Jenderal AS, Ketar-ketir Lihat Denjaka Tembak-tembakan Pakai Peluru Asli

Editor: Duanto AS
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Aksi Denjaka, pasukan elite TNI AL

Jenderal AS Ketar-ketir Lihat Denjaka Tembak-tembakan Pakai Peluru Asli

TRIBUNJAMBI.COM - Sudah jadi tradisi Markas Besar TNI hingga tiga matranya dalam menyambut tamu kenegaraan di 'kandang'.

Selain mempertunjukkan keahlian tempur, pasukan elite TNI terkadang melakukan aksi berbahaya.

Ini yang membuat tamu militer negara lain yang datang ke Indonesia gentar.

Banyak perwira hingga jenderal militer negara lain kagum pasukan elite TNI.

Seperti yang dialami Jenderal AS satu ini, dirinya tidak menyangka bakal mendapat suguhan ekstrem dari Denjaka, pasukan elite TNI AL.

Peristiwa ini terjadi saat Komandan Korps Marinir AS untuk kawasan Pasifik saat itu, Letjen Duane D Thiessen, datang markas Marinir di Cilandak. 

"Suguhan" ekstrem dari Denjaka diperlihatkan di depan mata, hingga jenderal dari Amerika Serikat terbelalak dan khawatir sendiri.

Denjaka atau Detasemen Jala Mangkara merupakan satu di antara pasukan elite TNI. Pasukan ini berada di tubuh Korps Marinir TNI AL.

Memiliki keahlian bertempur yang mumpuni, aksi Denjaka kerap mengundang decak kagum pasukan negara asing.

Latihan-latihan keras dan ekstrem pasukan elite TNI selalu dirahasiakan.

Meski begitu, hasil dari latihan yang mencengangkan itu kadang dipamerkan.

Pamer kemampuan itu bisa menggoncang para pejabat tinggi militer dari negara lain.

Seperti yang dilakukan Denjaka ini, para pejabat militer negara asing bisa menilai tingginya kualifikasi kemampuan pasukan khusus TNI.

Suguhan  ekstrem itu sekaligus untuk memberi pesan supaya ‘’tidak main-main’’ dengan pasukan khusus TNI.

'Jamuan ekstrem' untuk jenderal

Setiap ada pejabat baru dari komandan Korps Marinir AS (USMC) di kawasan Pasifik, selalu berkunjung ke Korps Marinir TNI AL.

Itu sebagai cerminan bahwa semua marinir bersaudara (marine brotherhood).

Denjak 'menjamu' pejabat tinggi militer negara asing yang notabene pasukan tempurnya bisa saja suatu kali berhadap-hadapan dalam suatu front pertempuran.

Pejabat bersangkutan sengaja dijamu dengan atraksi ekstrem pasukan khusus Denjaka.

Saat  Letjen Duane D Thiessen, berkunjung ke Markas Marinir di Cilandak pada Februari 2012, diterima oleh Komandan Korps Marinir Letjen (Mar), M Alfan Baharudin.

Kedatangan pejabat tinggi angkatan laut Amerika Serikat ini sengaja dijamu atraksi ekstrem Denjaka.

Penampilan Denjaka hingga membuat Letjen Duane geleng-geleng kepala dan khawatir.

Jenderal AS itu tak menyangka disuguhi adegan operasi antiteror dan pembebasan sandera.

Aksi pasukan Denjaka yang seharusnya berlangsung dalam kawasan yang terisolir, itu dilaksanakan di depan pasukan Korps Marinir TNI AL.

Yang bikin Duane mengelus dada dan khawatir, yaitu meski hanya atraksi atau sebatas latihan, aksi Denjaka ini menggunakan peluru tajam.

Dalam atraksi tersebut, satu regu pasukan Denjaka yang mengenakan gear lengkap tempur pasukan antiteror, memperagakan aksi tembak-menembak menggunakan peluru tajam dalam posisi posisi saling berhadapan.

Personel Denjaka mempergakan operasi pembebasan sandera.

Mereka masuk ke tengah-tengah upacara menggunakan kendaraan khusus, lalu melakukan atraksi tembak-menembak di atas dua truk yang biasa digunakan untuk mengangkut tank.

Di atas dua bak truk yang sudah dipasang sasaran tembak dari bahan khusus (kevlar), masing-masing berdiri satu personel Denjaka pada posisi saling berhadapan dalam jarak sekira sepuluh meter.

Lalu mereka melakukan atraksi saling menembak menggunakan senapan serbu berpeluru tajam dalam jarak dekat.

Sasaran tembakan adalah kevlar yang berada di samping kanan atau kiri personel Denjaka.

Semua pasukan Denjaka yang melakukan atraksi simulai antiteror itu memang mengenakan rompi anti peluru.

Dalam atraksi itu sama sekali tidak boleh ada kesalahan. Semua peluru yang ditembakkan harus tepat sasaran.

Jika tidak tepat sasaran, peluru bisa menghantam personel Denjaka atau menyasar kepada anggota Marinir yang berdiri tegap di arena seputar upacara.

Atraksi teknis pembebasan sandera dan serbuan antiteror menggunakan peluru tajam di depan umum itu hanyalah satu di antara kemampuan Denjaka yang dipertunjukkan.

Semua bisa berjalan lancar dan aman karena berkat latihan keras dan para personelnya yang terlatih baik (well trained).

Operasi khusus lautan

Pada prinsipnya, pasukan Denjaka dipersiapkan untuk melaksanakan operasi-operasi khusus di lautan.

Tapi, berkat pelatihan kerasnya, Denjaka juga mumpuni untuk melakukan operasi tempur di medan ekstrem baik di laut, darat, maupun udara.

Sebagai pasukan elite terlatih, Denjaka siap diterjunkan dalam medan tempur paling ekstrem. Pasukan ini juga siap menghadapi tantangan paling ekstrem.

Baca juga: Dor Kepala Pasukan Elite TNI Denjaka Kopassus Paskhas Diincar Sniper Musuh, Serda Asrofi Teriak

Baca juga: 9 Perwira Muda Kopassus Dikirim ke Hutan Kalimantan, Akhirnya Jadi Jenderal Berpengaruh

Baca juga: Hujan Peluru di Saparua 1999, Peluru Sniper Musuh Incar Kepala Kopassus, Denjaka dan Paskhas

Berita Terkini