Amerika Rusuh, Warga Kulit Hitam di AS Marah Polisi Tembak Mati Daunte Wright

Editor: Teguh Suprayitno
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

DOKUMENTASI - Warga berlari dengan membawa barang-barang hasil menjarah di sebuah toko pakaian saat terjadi aksi unjuk rasa atas kematian George Floyd, di Long Beach, California, Amerika Serikat, Minggu (31/5/2020) waktu setempat. Meninggalnya George Floyd, seorang pria keturunan Afrika-Amerika, saat ditangkap oleh polisi di Minneapolis beberapa waktu lalu memicu gelombang aksi unjuk rasa dan kerusuhan di kota-kota besar di hampir seantero Amerika Serikat.

GameStop, McDonalds, Foot Locker, Family Dollar dan Sally Beauty Supply semuanya menjadi sasaran, karena polisi terlihat melindungi Walmart.

Protes Black Lives Matter atas kematian Wright cepat meningkat menjadi kerusuhan, dengan para demonstran melemparkan batu ke arah polisi. Mereka membobol selusin atau lebih bisnis lokal, memecahkan jendela dan menjarah.

Kerusuhan ini juga berdampak pada kegiatan lain. Tim olahraga Twin Cities yang dijadwalkan memainkan pertandingan MLB, NHL, dan NBA pada Senin malam membatalkan atau menundanya.

Tim bisbol Minnesota Twins mengutip "peristiwa tragis yang terjadi kemarin" dan "situasi yang berkembang" untuk membatalkan pertandingan mereka melawan Boston Red Sox.

Pengumuman itu datang setelah lagu kebangsaan sudah dimainkan dan kedua tim sudah memulai pemanasan.

Tim bola basket Minnesota Timberwolves, yang dijadwalkan bermain di Brooklyn Nets, juga membatalkan pertandingan tersebut dan mengirimkan simpati yang tulus kepada keluarga Daunte Wright.

Pertandingan hoki antara Minnesota Wild dan St. Louis Blues dijadwalkan ulang pada 12 Mei. NLH mengatakan mereka membuat keputusan karena menghormati komunitas.(Tribunnews.com/RT/xna)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Minneapolis Rusuh Lagi Gara-gara Polisi Tembak Mati Warga Afro-Amerika.

Berita Terkini