TRIBUNJAMBI.COM - Sosok prajurit Kopassus bernama Serda Ucok pernah jadi sorotan di tahun 2013.
Sosok itu kini sudah tak lagi menjadi prajurit Kopassus setelah tersandung kasus pembunuhan napi di Lapas Cebongan.
Jadi, masih ingatkah anda dengan Serda Ucok sang eksekutor napi di di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II B Cebongan, Sleman, Yogyakarta?
Nama Serda Ucok Tigor sempat jadi perbincangan hangat pada tahun 2013 silam.
Dilansir dari Tribunjambi.com dari Kompas.com, Serda Ucok dan beberapa anggota Kopassus lainnya diketahui menembak mati empat tahanan titipan Polda DIY, pada pada 23 Maret 2013.
Empat tahanan itu merupakan tersangka dari penganiayaan yang menewaskan seorang anggota TNI AD, bernama Sertu Santoso, di Hugo's Cafe Yogyakarta.
Keempat tahanan yaitu Hendrik Angel Sahetapi alias Deki, Adrianus Candra Galaga, Yohanes Juan Mambait, dan Gameliel Yermiayanto Rohi Riwu, yang ditembak di hadapan puluhan narapidana lainnya.
Atas kejadian itu, Serda Ucok Tigor Simbolon harus divonis 11 tahun penjara.
Serda Ucok juga berjanji setelah upaya hukum selesai akan memboyong keluarganya pindah ke Yogyakarta.
Ucok pun mengaku sangat terkesan dengan masyarakat Yogya yang selama proses sidang telah mendukungnya dan terus memberikan semangat kepadanya.
"Jika nanti sudah selesai upaya hukum, saya dan keluarga akan menetap di Yogya. Kita akan bersama-sama memberantas premanisme," kata Ucok di teras Pengadilan Militer II-11 Yogyakarta seusai sidang, Kamis (5/9/2013).
Seperti yang diketahui saat ini, istri Serda Ucok Tigor Simbolon dan satu anaknya yang masih berusia balita tinggal di dalam kompleks rumah Dinas Kopassus Kandang Menjangan Kartasura, Solo.
Di depan ratusan warga dan juga elemen masyarakat yang menunggunya sejak pagi di depan Pengadilan Militer II-11 Yogyakarta, Serda Ucok Tigor Simbolon pun mengaku tetap menghormati hukum yang berlaku dan membiarkan prosesnya berjalan.
"Kami pilih langkah banding," tandasnya.
Pernyataan anggota pasukan Kopassus Grup 2 Kandang Menjangan Kartosura itu pun spontan disambut sorakan ratusan orang yang ada di halaman pengadilan militer.