Uji Adrenalin, Basarnas Jambi Terjunkan Wartawan dari Tower Setinggi 20 Meter

Penulis: Aryo Tondang
Editor: Rian Aidilfi Afriandi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pembekalan wartawan mengenai keselamatan saat liputan operasi Basarnas Jambi di perairan.

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Basarnas Jambi, bekali puluhan awak media tentang safety atau keselamatan saat liputan operasi Basarnas di kawasan perairan dan ketinggian.

Dalam giat Cofe Morning tersebut, puluhan awak media dipaparkan sejumlah materi terkait peralatan keselamatan saat berada di lapangan.

Kepala Basarnas Jambi, Al Hussain mengatakan, pers merupakan penyalur informasi kepada masyarakat, terlebih dengan imbauan bencana maupun menginformasikam kondisi terkini dari suatu kejadian.

Baca juga: Kronologi Penetapan Cynthiara Alona Jadi Tersangka Prostitusi, Berawal dari Penggerebekan Hotel

Baca juga: Liga Europa AC Milan vs Manchester United - Susunan Pemain dan Prediksi Hasil Pertandingan 19 Maret

Baca juga: Jadwal Puasa Syaban Lengkap Dengan Panduan Mengerjakannya Sebelum Ramadan Tiba

Sehingga, prosedur keselamatan wajib dipahami oleh setiap awak media.

"Kuncinya, peralatan yang dipakai oleh personel, wajib dipakai oleh awak media. Itu sudah standarnya," kaya Hussain, Rabu (18/3/2021) sore.

Tidak hanya itu, adrenalin sejumlah awak media juga diuji langsung, dengan terjun dari Tower Reppelling Basarnas setinggi 20 meter.

Sebelum menaiki tower, sejumlah awak media terlebih dahulu dipasang perlengkapan keamanan, mulai dari tali karmantel, Carabiner, Sitharness, Helm, kacamata safety, dan Figure of Eight.

Kemudian, sejumlah awak naik keatas tower, dengan dipandu oleh dua personel Basarnas Jambi.

Setelah itu, tali karmantel yang memilki kekuatan untuk menopang hingga 3,5 ton beban dikaitkan ke Carabiner yang sudah melekat di tubuh.

Puncak adrenalin sejumlah awak media yang bersedia mencoba pelatihan tersebut, diuji saat tepat berada diatas tower.

Hanya bermodalkan tali, tubuh langsung dimiringkan ke arah bawah, dan hanya bergantung pada tali, kemudian secara perlahan turun dengan kontrol kecepatan berada di tangan kanan masing-masing.

Sesekali terlihat kaki bergetar, mencoba melawan rasa takut, saat tubuh hanya tergantung pada sebuah tali.

Namun pelatihan tersebut berjalan lancar, justru, setelah percobaan tersebut berhasil, sejumlah awak media lainnya semakin tertarik untuk ikut mencoba.

Berita Terkini