Melansir dari huffpost.com, Ghosting dapat menimbulkan konfrontasi atau dampak negatif yang lebih besar setelahnya.
Korban Ghosting dapat merasa perasaannya tidak dihargai, tidak berguna, dan terbuang.
Dikutip dari Psychology Today, efeknya seperti perasaan yang timbul tersebut berasosiasi dengan fenomena penolakan sosial yang dialami.
Akibat adanya penolakan sosial menyebabkan rasa sakit yang sama pada otak sebagai sebagai rasa sakit fisik.
Terkait dengan hal hubungan antara penolakan dan rasa sakit, terdapat faktor-faktor spesifik dari ghosting yang dapat berkontribusi dan menyebabkan tekanan psikologis.
Jadi, terkait dari niat yang menjadi latar belakang perilaku Ghosting, ternyata dampaknya dapat meninggalkan luka dan trauma psikologis.
Artikel Ini Telah Tayang di Tribun Jabar 'https://jabar.tribunnews.com/2021/03/08/apa-itu-ghosting-kata-itu-jadi-trending-di-twitter-setelah-hubungan-kaesang-dan-felicia-kandas'