Kisah Anak Simpan Jenazah Ibunya Karena Ruang Pemakaman Penuh : Tidak ada Tempat di Mana Pun

Editor: Muuhammad Ferry Fadly
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ilustrasi

TRIBUNJAMBI.COM - Melansir The Sun, Giusy La Mantia yang sedang berduka diminta untuk menyimpan peti mati ibunya di rumah karena tidak ada ruang pemakaman baru di kota Palermo di tempat tinggal mereka di pulau Sisilia, Italia.

Giusy mengatakan ibunya telah meninggal pada 19 Februari lalu.

Setelah mengetahui kematian ibunya, pihak keluarga segera menghubungi rumah duka agar disediakan tempat pemakaman.

Baca juga: Tak Terima Tegurannya Dicueki, Pria Mabuk Tembak Bocah 8 Tahun Tepat di Dada

Baca juga: Ashanty Ungkap Penyebab Anang Hermansyah Negatif Covid-19 Padahal Satu Kamar

Baca juga: Cara Membuat Akun Instagram Centang Biru atau Verified, Cuma Butuh Beberapa Langkah Mudah!

Tetapi yang menjadi masalah, mereka tidak bisa mendapatkan tempat untuk pemakaman.

Giusy La Mantia is worried about how long she will have to live with her mum's corpse
Peti mati ibu Giusy La Mantia yang sudah berhar-hari diletakkan di ruang tamu rumah karena pemakaman penuh (Newsflash)

Pihak rumah duka pun memberitahu jika keluarga bahwa jenazah harus disimpan di gudang di rumah karena tidak ada lagi ruang di pemakaman.

Setelah lebih dari 12 hari menunggu dengan peti mati masih di ruang tamunya, Giusy khawatir mayat ibunya akan berbau busuk.

"Kami pikir hanya menunggu paling lama satu atau dua hari," katanya.

Tapi hari-hari berlalu dan tidak ada yang muncul untuk mengambil peti mati itu.

"Keluarga saya mengusulkan berbagai solusi seperti penyimpanan di kuburan lain tetapi mereka mengatakan bahwa itu tidak mungkin karena situasi darurat," sambungnya.

All the cemeteries are full and large numbers of coffins are backing up
Pemakaman penuh, masih banyak peti mati yang belum juga dikuburkan (Newsflash)

"Tapi tidak ada tempat di mana pun. Kamu bahkan tidak diizinkan mati dengan bermartabat di kota ini."

Namun, kenyataan suram kembali muncul, bahwa telah ada ratusan peti mati menunggu di penyimpanan pemakaman Palermo karena kurangnya kuburan selama berbulan-bulan karena pandemi melanda pulau itu.

Sekarang walikota Palermo, Leoluca Orlando telah pindah untuk mengatasi kurangnya penguburan di kuburan kota dan menandatangani tindakan baru untuk memindahkan peti mati yang lebih tua untuk mengosongkan beberapa ruang.

Jika peti mati dikubur 25 tahun yang lalu atau lebih awal, mereka akan digali dan jenazahnya akan dimasukkan ke dalam osuarium.

Ini adalah bangunan tempat penyimpanan sisa-sisa kerangka, atau akan dikremasi sesuai keinginan keluarga.

Sumber : Pemakaman Penuh, Gadis ini Terpaksa Simpan Jenazah Ibunya di Rumah 2 Minggu Lebih

Berita Terkini