Demi Memastikan Stabilitas Keamanan, Junta Militer Myanmar Memblokir Facebook

Editor: Muuhammad Ferry Fadly
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bukan Kudeta, Militer Myanmar Nyatakan Sedang Menyelamatkan Negara

TRIBUNJAMBI.COM - Pesan WhatsApp Facebook juga diblokir, demikian dilaporkan Reuters, Kamis (4/1/2021).

Pemblokiran Facebook diambil junta militer ketika setidaknya tiga aktivis ditangkap pada unjuk rasa memprotes kudeta yang menggulingkan pemerintahan di bawah kepemimpinan Aung San Suu Kyi.

Penentangan terhadap junta militer telah muncul sangat kuat di Facebook, platform media sosial yang banyak digunakan di negara itu.

Niat Sholat Subuh Lengkap dengan Tata Caranya dan Doa Qunut Sholat Subuh

Prediksi Pertandingan Liga Inggris Malam Ini Pekan ke 22 Tottenham vs Chelsea, Laga Derby London

Tewasnya Agen Rahasia Rusia Ini Sungguh Tragis, Jangan Main Ini Karena Bisa Fatal

Facebook masih bisa diakses dengan cara tertentu. Demonstran di kota Mandalay menggunakan Facebook untuk melakukan livestreaming aksi protes massal pertama menentang kudeta.

"Protes rakyat terhadap kudeta militer," tulisan salah satu spanduk.

Demonstran meneriakkan: "Pemimpin kami yang ditangkap, lepaskan sekarang, lepaskan sekarang."

Tiga orang ditangkap, kata tiga kelompok mahasiswa di tempat terpisah. Reuters tidak dapat menghubungi polisi untuk berkomentar.

Usai ditahan militer, kini penerima Nobel Perdamaian Suu Kyi menghadapi tuduhan mengimpor peralatan komunikasi secara ilegal.

Jejaring sosial ini juga telah digunakan untuk berbagi gambar Gerakan Ketidakpatuhan oleh dokter dan tenaga medis di rumah sakit pemerintah di seluruh negeri. Para dokter melakukan aksi mogok kerja dan mengenakan pita warna merah partai Liga Nasional untuk Demokrasi Suu Kyi.

Gambar yang dibagikan di Facebook pada Rabu (3/2/2021), menunjukkan para pekerja di kementerian pertanian bergabung dalam gerekan tersebut.

Tanda-tanda kemarahan warga lainnya telah muncul. Selama dua malam, orang-orang di Yangon dan kota-kota lain telah memukul-mukul panci dan wajan serta membunyikan klakson mobil. Gambar aksi ini beredar luas di Facebook.

"Lampu bersinar dalam gelap," kata Min Ko Naing, seorang veteran masa lalu melawan pemerintahan militer.

"Kita perlu menunjukkan berapa banyak orang yang menentang kudeta yang tidak adil ini."

Kementerian Komunikasi dan Informatika mengatakan Facebook, yang digunakan oleh setengah dari lebih dari 53 juta penduduk Myanmar, akan diblokir hingga 7 Februari karena pengguna "menyebarkan berita palsu dan informasi yang salah serta menyebabkan kesalahpahaman".

Suu Kyi tidak terlihat sejak penangkapannya bersama dengan para pemimpin partai lainnya.

Halaman
12

Berita Terkini