Berita Tanjab Timur

Usai Bebas, Para Napi Lapas Narkotika Muara Sabak Mendapat Sertifikat Kelas I dari BLK Pusat

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Para napi Lapas Narkotika Muara Sabak tengah mengikuti pelatihan tata boga, guna persiapan bekal mereka setelah bebas nanti.

TRIBUNJAMBI.COM, MUARASABAK - Selain pembinaan Lapas Narkotika Muara Sabak siapkan bekal bagi para napi.

Tak tanggung-tanggung, bekerjasama dengan BLK Pusat, para napi siap mendapat sertifikat kelas I.

Berkaca pada permasalahan bagi para eks Narapidana, ketika telah menghirup udara bebas kerap mengalami kesulitan dalam mencari pekerjaan untuk dapat memulai hidup baru.

Vaksinasi di Merangin Dimulai, Berman Gantikan Al Haris Disuntik Pertama

Promo Indomaret Hari Ini Periode 27 Januari - 15 Februari 2021, Minyak Goreng Pewangi Diapers Susu

Lapas Narkotika Muara Sabak Overload Hingga 200 Persen, Dua Blok Diisi 836 Orang

Untuk itu Lapas Narkotika Muara Sabak, selain melakukan pembinaan moral juga mempersiapkan bekal dan skil agar para napi nanti dapat hidup lebih tertata lagi setelah bebas.

Kalapas Narkotika Muara Sabak, Syahroni mengatakan, beberapa upaya untuk bekal para napi tersebut sudah dilakukan pihak lapas diantaranya dengan memberikan berbagai pelatihan yang dapat dipilih para napi untuk dapat ditekuni.

Guna memberikan kepercayaan kepada penerima jasa mereka nanti, pihak lapas bekerja sama dengan Balai Latihan Kerja (BLK) Pusat, dimana setelah para napi menyelesaikan pelatihan akan mengikuti ujian terakhir untuk mendapatkan sertifikat keahlian (kompetensi) kelas 1.

"Dimana pengujinya langsung dari BLK Pusat dimana sertifikat tersebut berlisensi kelas 1. Memang sulit untuk mendapatkan sertifikat itu tetapi banyak juga napi kita yang lulus," jelas Syahroni, Rabu (3/2/2021).

Lanjutnya, ada beberapa keahlian yang dapat dipilih para napi tersebut mulai dari Tata Boga, Seni, hingga Teknisi dan Bengkel. Kebanyakan para napi menggeluti bidang mesin terutama motor.

Selain membekali para napi dengan keahlian dan skil, dari segi moral dan kerohanian juga tetap menjadi hal utama seperti melalui pajer print, yang digunakan untuk penentuan atau tolak ukur napi layak tidaknya mendapatkan asimilasi ataupun potongan masa tahanan.

"Semakin tekun dan baik, maka peluang mendapat asimilasi dan potongan tahanan semakin besar," pungkasnya.

Berita Terkini