Lawan Covid 19

Suka Duka Nani Jubir Satgas Covid-19 RSUD Daud Arif, Ada yang Tak Terima Keluarganya Positif Corona

Penulis: Samsul Bahri
Editor: Fifi Suryani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

dokter Nani berfoto dengan alat yaitu suction yang merupakan bagian dari peralatan untuk pengobatan pasien positif covid 19.

Menjadi bagian dari penanganan virus yang menjadi pandemi dan belum ditemukan obatnya ini memberikan rasa khawatir bagi keluarganya.

"Sebenarnya ada kekhawatiran dari orang tua dan keluarga lain. Tapi saya sendiri bisa meyakinkan mereka, bahwa ini sudah menjadi kewajiban dan tuntutan profesi, sehingga memang harus ikut membantu dalam mengatasi masalah pandemi Covid-19 ini," katanya.

Atas penjelasan tersebut, kata Nani akhirnya semua keluarga bisa menerima dan selalu mengingatkan dan mendoakan dirinya untuk selalu sehat, menjaga stamina. Tidak hanya itu, kata Nani dirinya selalu diberi nasihat untuk tetap memakai APD saat ke pasien dan penerapan 3M (menggunakan masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan).

Di sisi lain, Nani menyadari bahwa menjadi Juru Bicara adalah bagian dari tugas penuh konsekuensi. Menghadapi sejumlah keluarga pasien yang komplain adalah bagian tugas yang selama ini Ia hadapi. Bahkan Ia sempat mendapat ancaman dari keluarga pasien ketika baru mendengar bahwa anggota keluarganya dinyatakan positif Covid 19.

"Ada sampai keluarga yang diluar kota pun menelpon saya (komplain). Tapi sampai sejauh ini tidak berlanjut kok. Biasa statement awal keluarga pasien mungkin karena panik saja. Setelah mendapatkan penjelasan lebih lanjut, akhirnya mereka (keluarga pasien) menerima lah," ceritanya.

Di sisi lain, bertugas di tengah pandemi saat ini membuat waktu Nani tersita, termasuk dengan waktu untuk keluarga. Nani sendiri memiliki dua anak perempuan dan satu anak laki-laki. Terkadang rasa ingin berkumpul dengan anak dan keluarga muncul ketika Ia bertugas, namun Ia menyadari bahwa ada banyak masyarakat yang membutuhkan dirinya.

"HP ini 24 jam non stop aktif dan terkadang ada saja yang menelpon. Saya sampai mikir, waduh, nomer HP saya keliling keluar kota. Tapi tidak apa-apa tetap saya angkat juga walaupun nomor tidak kenal masuk," ungkapnya.

Lebih lanjut, Nani berharap kondisi pandemi saat ini bisa cepat pulih seperti biasanya. Apalagi saat ini dengan adanya vaksin, Nani berharap Vaksin ini dapat terealisasi ke sejumlah daerah termasuk ke Kabupaten Tanjabbar.

"Dua minggu yang lalu saya baru mengikuti pelatihan vaksin Covid 19 via virtualisasi dari pusat. Semoga vaksin Covid 19 segera terdistribusi ke seluruh daerah, sehingga seluruh masyarakat Indonesia bisa mendapatkan vaksin Covid 19," harapnya.

Berita Terkini