430 tahun hidup sebagai budak di Mesir, telah menciptakan beberapa generasi dengan jumlah ribuan orang.
Atas prakarsa Tuhan mereka terbebas dan dijanjikan akan kembali ke tanah Perjanjian, membuat pengharapan besar bagi mereka: 40 tahun perjalanan di padang gurun menguji iman dan kesetiaan mereka kepada Tuhan.
Ketika berhasil masuk tanah perjanjian pun, mereka berhadapan dengan banyak bangsa lain yang mengklaim mempunyai Tuhan untuk disembah.
Jatuh bangun harus mereka alami, ketika suatu waktu memberontak pada Tuhan, dihukum, dipulihkan dan kembali setia kepada Tuhan.
Hidup berdampingan dengan bangsa lain yang masing-masing mengklaim mempunyai Tuhan, menjadi godaan berat bagi mereka untuk berpindah turut menyembah sesembahan bangsa lain.
Dalam situasi ini, Tuhan tidak tinggal diam dan membiarkan umat tersesat. Tuhan berulang kali menyatakan diri, dan mengijinkan mereka untuk menguji.
Tindakan Tuhan yang memilih, menuntun, memelihara di masa lalu, menjadi bukti bahwa Dia adalah Tuhan yang mengatasi ruang dan waktu. Untuk kesekian kalinya Tuhan menyatakan Diri sebagai Tuhan yang menciptakan langit dan bumi dan pemilik segalanya.
Umat diminta untuk menguji, apakah sesembahan lain yang mereka puja dapat melakukan semua itu.
Tuhan memproklamasikan diri sebagai pihak yang lebih berkuasa dan mengatasi segala sesembahan yang ada.
Pernyataan tersebut dibuktikan dalam tindakan-Nya disepanjang sejarah kehidupan Israel dari sejak semula kelahirannya sebagai sebuah bangsa.
Baca juga: Renungan Harian Kristen - Keselamatan Untuk Semua Orang
Iman Kristen, adalah rangkaian pernyataan diri Tuhan secara khusus dalam Tuhan Yesus Kristus. Iman Kristen tidak hadir sebagai klaim tanpa bukti.
Alkitab menjadi bukti catatan sejarah tentang perjumpaan orang-orang percaya pada masa lampau.
Perjumpaan mereka dimasa lalu menjadi bukti bahwa Tuhan mengatasi ruang dan waktu.
Pada saat yang sama, Tuhan berkenan memakai ruang dan waktu untuk menyatakan diri. Pengenalan kita akan Tuhan, didasarkan pada fakta bahwa Tuhan yang memperkenalkan diri.
Setelah berabad-abad, Tuhan memperkenalkan diri melalui firman-Nya melalui para nabi, pada puncaknya Firman itu sendiri menjadi manusia dalam Yesus Kristus. Dia nabi dari segala nabi.