Semakin hari lawakan semakin kental dan khas.
Baru pada acara Terminal Musikal (asuhan Mus Mualim), grup Warkop Prambors baru benar-benar lahir sebagai bintang baru dalam dunia lawak Indonesia.
Acara Terminal Musikal sendiri tak hanya melahirkan Warkop, tetapi juga membantu memperkenalkan grup PSP, yang bertetangga dengan Warkop.
Sejak itulah honor mereka mulai meroket, sekitar Rp 1.000.000 per pertunjukan atau dibagi empat orang, setiap personel mendapat Rp 250.000.
Mereka juga jadi dikenal lewat nama Dono-Kasino-Indro atau DKI (yang merupakan plesetan dari singkatan Daerah Khusus Ibukota).
Konsekuensi Ganti Nama
Penggantian nama Warkop DKI dari nama sebelumnya Warkop Prambors, memiliki konsekuensi tersendiri.
Selama mereka memakai nama Warkop Prambors, maka mereka harus mengirim royalti kepada Radio Prambors sebagai pemilik nama brand.
Maka kemudian mereka mengganti nama menjadi Warkop DKI, untuk menghentikan praktik upeti itu.
Demikian jejak berdirinya Warkop DKI, Dono, Kasino dan Indro, grup komedian legendaris Indonesia.
Kangen lawakan-lawakan original mereka, cari saja film komedinya.
(Tribunjambi.com/sud)
Berita menarik di GOOGLE
Baca juga: Misteri Hilangnya Foto Stefan William di IG Celine Evangelista, Mereka Pisah Ranjang?