TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Pandemi Covid-19 telah mengubah rutinitas kegiatan sehari-hari. Tak hanya di luar, tetapi juga di rumah.
Ilham Dinata merupakan satu di antara siswa kelas VII di SMPN 30 Muarojambi, yang juga menjadi sekolah mitra Program PINTAR Tanoto Foundation di Provinsi Jambi.
Pelajar 13 tahun ini sibuk belajar tentang pokok bahasan objek IPA dan pengamatannya.
Baca juga: Nasib Via Vallen Dilangkahi Adik Menikah, Benarkah Ratu Dangdut Koplo Susah Dapat Jodoh
Ilham mengamati pertumbuhan kacang hijau. Yang dia amati, adalah perbedaan tumbuhan kacang hijau yang terkena cahaya matahari dan tidak terkena cahaya matahari langsung.
Ada 16 butir kacang hijau sebagai objek penelitian, dan empat gelas plastik. Dia mengisi empat butir pada tiap gelas. Dia juga telah menyiapkan kapas yang basah di gelas itu.
Kata Ilham, dari hasil pengamatan, pertumbuhan kacang hijau yang hidup di tempat terang dan tempat gelap berbeda.
Baca juga: Amanda Manopo Diduga Pakai Gelang Sama dengan Arya Saloka, Putri Anne Geram: Yuk Bisa Masuk Got!
"Yang terkena sinar matahari langsung akan tumbuh lebih baik daripada yang tidak kena sinar matahari," jelas dia, beberapa waktu lalu.
Dia bilang, itu terlihat dari warna batang yang lebih hijau dan pertumbuhannya juga lebih cepat.
Sedangkan kacang hijau yang tidak kena sinar matahari langsung, warna batangnya lebih pucat dan tumbuhnya lebih lama.
Baca juga: Spoiler One Piece Chapter 1000 - Catatan Oden, Luffy, Zoro, Law, Kid, Killer vs Kaido dan Big Mom
Selain itu, kata Ilham, perbedaannya juga terlihat dari arah tumbuhnya.
"Kalau yang kena sinar matahari, arah tumbuhnya akan menghadap ka arah matahari. Tapi yang tidak kena matahari, arah tumbuhnya tidak menentu," ujarnya.
Menurut Lidia Siswanti, guru yang mengajarkan menggunakan media kacang hijau, dalam penelitian anak ini, setiap guru harus memberiian persiapan bahan bacaan yang lengkap.
Tujuannya, agar siswa memahami penelitian sederhana itu secara utuh.
"Berdasarkan tabel pengamatan, siswa diharapkan menganalisis, menyimpulkan, dan merefleksikan hasil pembelajaran," kata Lidia.
Lidia mengatakan, pembelajaran dari rumah memiliki tantangan tersendiri. Mulai dari jaringan, hingga cara menjelaskan.
"Meraka kan jauh ya, dan sinyal juga terbatas, itu tantangannya, makanya harus lengkap bahan bacaannya," ujarnya.
Selain itu, para pengajar juga harus buat Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD), sehingga hasil pembelajaran bisa diukur.
"Agar tahu hasilnya seperti apa, dan menjadi catatan saya untuk pembelajaran selanjutnya," pungkasnya.