TRIBUNJAMBI.COM, MUARABULIAN - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Batanghari tengah menyiapkan pelaksanaan pembelajaran tatap muka untuk semester genap 2020/2021.
Sekolah Dasar (SD) yang tercatat di wilayah Kabupaten Batanghari sebanyak 214 baik negeri dan swasta, sedangkan SMP tercatat ada 57 negeri dan swasta.
Kadisdikbud Kabupaten Batanghari Agung Wihadi melalui Kasi Kurikulum Irsil Sarif saat dikonfirmasi Tribun mengatakan sejumlah persiapan sudah dilakukan masing-masing sekolah.
“Sebagian syaratnya adalah sekolah harus mengisi daftar periksa pada laman Dapodik tentang persiapan pembelajaran tatap muka."
"Saat ini hampir 90 persen wali murid (komite) menyetujui untuk sekolah tatap muka,” kata Isril, Selasa (22/12).
Berdasarkan laporan dari sekolah bahwa pihak sekolah dikatakan Isril telah membuat laporan dan menyetujui pembelajaran tatap muka pada semester genap 2020/2021. Pembelajaran direncanakan pada 4 Januari 2021 mendatang.
Sementara itu, berdasarkan surat keputusan bersama (SKB) empat menteri pada 20 November 2020 lalu menyatakan kebijakan tatap muka bisa dilakukan di setiap zona tetapi kembali ke Pemerintah Daerah yang memberikan izinnya.
Atas dasar itu Dinas Pendidikan dan Kebudayan mengajukan nota dinas kepada Pemerintah Kabupaten Batanghari dalam hal ini persetujuan Bupati.
"Dan sekarang masih menunggu, tentang pemberian izin pembelajaran tatap muka, untuk selanjutnya akan diinfokan kembali,” pungkasnya.
40 Persen Sekolah Siap
SEBANYAK 40 persen sekolah di Kabupaten Tanjabbar siap untuk pembelajaran tatap muka.
Namun hal ini akan kembali dipertimbangan melihat kondisi dan situasi kedepannya.
Kepala Dinas Pendidikan Tanjabbar, Martunis, Selasa (22/12) menyebutkan bahwa 40 persen kesiapan sekolah inipun juga sebenarnya tidak 100 persen siap sesuai dengan edaran kementerian.
"Siap dalam hal ini artinya siap secara segi administrasi, perlengkapan protokol kesehatan. Ini sudah kita sosialisasikan ke kelompok sekolah, sebagian besar yang disarankan di SKB 3 Menteri.
Kemudian juga kita ada satgas sekolah yang nantinya koordinasi juga dengan wali murid," ujarnya.
Lebih lanjut disampaikan oleh Martunis bahwa 40 persen sekolah yang siap tersebut merupakan hasil tinjauan ke sejumlah sekolah.