Oknum Guru Cabuli 9 Siswanya Selama Setahun di Kelas, Diimingin HP untuk Main Game dan Uang Jajan

Editor: Rohmayana
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ilustrasi pencabulan anak

TRIBUNJAMBI.COM, JAKARTA - Lagi-lagi seorang oknum guru mencoreng nama tenaga pendidik dengan mencabuli siswanya saat sekolah sedang sepi.

Seorang oknum guru berinisial DD (44) nekat melakukan tindakan asusila terhadap 9 murid laki-lakinya.

DD melancarkan aksinya di ruang kelas, saat sekolah sudah sepi.

Dilansir Kompas.com, korban awalnya akan diiming-imingi uang jajan dan dipinjami handphone untuk bermain gim.

DD merupakan oknum guru di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

Saat sudah sepi lantas DD melancarkan aksi bejatnya.

Baca juga: Perwakilan Tim 02 Terlambat Hadir di Pleno Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara Pilgub Jambi

Bahkan DD terhadap korban tidak hanya dicabuli seklai saja, bahKan berkali-kali, ada yang sampai lima kali.

Usia korban DD tergolong masih di bawah umur yakni 9 hingga 12 tahun.

Anton juga menambahkan pencabulan ini sudah terjadi lama, dari rentang waktu 2018 hingga 2019.

“Sejauh ini, pengakuan tersangka ada sembilan orang (korban). Namun, terus kita didalami terkait kemungkinan adanya korban baru,” kata Kasat Reskrim Polres Cianjur AKP Anton .

“Karena itu, kami dari kepolisian, jika ada korban yang merasa pernah dicabuli tersangka silakan lapor ke polres,” imbuhnya.

Baca juga: Cek Daftar Harga Sembako Tiga Pasar Besar di Kota Jambi, Rabu 16 Desember 2020

Hingga saat ini tersangka masih intensif diperika yakni tim penyidik Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA).

Tersangka dijerat Undang-undang Nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman pidana 15 tahun dan denda maksimal Rp 5 miliar.

(Berita serupa lainnya)

Seorang Kepala Sekolah Ketahuan Rudapaksa Muridnya Berkali-kali, Dilakukan di Sekolah saat Sepi

Seorang kepala sekolah berbasis agama ditangkap dini hari setelah diduga terlibat dalam kasus rudapaksa seorang siswanya.

Kejadian tersebut terjadi di Machang, Malaysia.

Ilustrasi rudapaksa anak di bawah umur. (Sripoku.com/Anton) (Sripoku.com/Anton)

Rupanya perbuatan bejat kepala sekolah tersebut telah berlangsung selama tiga tahun terakhir, tepatnya sejak 2017.

Bahkan hal tersebut dilakukannya di sekolah.

Dikutip dari Sinar Harian, Kapolsek Kelantan, Wakil Komisaris Shafien Mamat, mengatakan rudapaksa terhadap gadis berusia 15 tahun itu terungkap saat pihak ketiga melapor ke pihak berwajib.

Kemudian baru diinformasikan kepada keluarga korban sebelum akhirnya korban membuat pengakuan.

Menanggapi lebih lanjut, ketika ditanya tentang modus yang digunakan kepala sekolah berusia 45 tahun itu, Syafien mengatakan, korban disebut-sebut diajak ke sekolah saat guru dan siswa lain tidak ada, termasuk pada hari libur.

Padahal, kata dia, melalui pemeriksaan awal yang dilakukan, kepala sekolah dan korban dikatakan memiliki hubungan yang erat satu sama lain.

Remaja tersebut kini dibawa ke RS Raja Perempuan Zainab II untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Sedangkan kepala sekolah ditahan di kediamannya pada pukul 06.30 waktu setempat.

Dia mengatakan kasus itu akan diselidiki sesuai Bagian 376 KUHP.

Tiga Bocah Perempuan di Grogol Jadi Korban Pencabulan, Diduga Pelakunya Berprofesi Guru

Seorang pria diduga mencabuli tiga bocah di kawasan Jakarta Barat. 

Tiga bocah di Grogol, Grogol Petamburan, Jakarta Barat diduga jadi korban pencabulan seorang pria. 

Para bocah perempuan itu sudah didampingi unit pelayanan perempuan dan anak (PPA) Polres Metro Jakarta Barat.

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat Teuku Arsya Khadafi mengatakan bahwa pihaknya mendapatkan limpahan kasus dari Polda Metro Jaya terkait kasus pelecehan seksual tersebut.

"Iya Senin (14/12/2020) kemarin kami terima limpahan laporan polisi dari Polda Metro Jaya terkait kasus itu. Saat ini unit PPA sudah merespon," ungkapnya dikonfirmasi Wartakota Selasa (15/12/2020).

Baca juga: Bocoran dari Manajemen, di Sini ILC Akan Tayang Lagi Setelah Resmi Pamit dari TV One

Sampai saat ini pihak Polres Metro Jakarta Barat masih mendalami kasus yang menimpa tiga bocah perempuan itu.

Sehingga Arsya masih enggan membeberkan lebih banyak hasil penyelidikan tersebut.

Ia juga enggan mengungkap profesi dari pelaku pencabulan. Sebab menurut informasi yang berbedar pelaku merupakan guru mengaji setempat.

"Untuk pelaku masih kami dalami ya," tandas Arsya. 

(Tribunnews.com/Garudea Prabawati) (Kompas.com/Firman Taufiqurrahman/Wartakotalive.com/Desy Selviany)

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul ,Oknum Guru Cabuli 9 Murid Laki-lakinya di Ruang Kelas saat Sepi, Iming-imingi Jajan & Pinjami HP

Berita Terkini