Dirut Jasa Marga Bantah CCTV di Tol Jakarta-Cikampek Kilometer 50 Rusak, 'Semua Berfungsi, Tetapi'
TRIBUNJAMBI.COM - Direktur Utama PT Jasa Marga (Persero) Tbk Subakti Syukur memenuhi panggilan Komnas HAM.
Subakti Syukur diminta keterangan terkait kamera CCTV di jalan Tol Jakarta-Cikampek, khususnya kilometer 50.
Subakti Syukur membantah kamera CCTV yang berada sekitar tempat kejadian penembakan anggota laskar FPI di ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek Kilometer 50 rusak.
Baca juga: Prabowo Subianto Angkat Letjen TNI (Purn) Suryo Prabowo Sebagai Ketua Tim Pelaksana KKIP
Baca juga: Trik Agar Memori HP Tak Cepat Penuh di iPhone, Mulai Ubah Format Foto hingga Hapus Cache
Baca juga: Pria di Batanghari Ini Kepergok Curi Sepeda Motor, Lari Dikejar, Tertangkap Dihajar Warga
Subakti Syukur memenuhi panggilan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia ( Komnas HAM) guna dimintai keterangan terkait kasus tewasnya enam anggota laskar FPI di Kantor Komnas HAM, Jakarta, Senin (14/12/2020).
"Kalau kemudian mengenai CCTV yang dibilang rusak itu sebenarnya tidak," ujar Subakti dikutip dari Tribunnews.com.
"CCTV kami semua berfungsi, jadi CCTV kami di Jakarta-Cikampek itu ada 277 CCTV," sambung Subakti.
Akan tetapi, Subakti mengeklaim bahwa kamera CCTV yang merekam peristiwa penembakan ada gangguan.
Gangguan itu berupa tersendatnya pengiriman data rekaman gambar.
Menurutnya, gangguan itu dialami 23 kamera CCTV, tepatnya sepanjang Km 49 sampai Km 72.
"23 (CCTV) itu bukan tidak berfungsi, hanya pengiriman datanya berapa jam itu terganggu," kata dia.
"Karena waktu mau perbaikan, hujan. Karena itu, kan, harus dideteksi pakai suatu alat, sehingga perlu waktu. Beberapa jam kemudian, 24 jam, sudah berfungsi lagi," imbuh dia.
Baca juga: Ayu Ting Ting Tunda Liburan ke Korea , Rayakan Tahun Baru di Rumah, Bareng Keluarga & Calon Suami?
Baca juga: Tema ILC Malam Ini 15 Desember 2020 Karni Ilyas: Gubernur Anies Akhirnya Tarik Rem Kompromi
Baca juga: Viral Binatang Purba Triceratops Diturunkan dari Truk Dibantu Anggota TNI, Ini Fakta Sebenarnya
Sementara itu, pada hari yang sama, Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran juga memenuhi panggilan Komnas HAM.
Fadil menyatakan akan terbuka dan kooperatif atas investigasi yang digelar Komnas HAM dalam menyelidiki kasus penembakan enam anggota laskar FPI.
Selain itu, Fadil juga menjamin akan memberi ruang bagi Komnas HAM agar investigasinya akuntabel.
"Kami akan memberikan fakta yang berbasis scientific crime investigation. Kami tidak mau membangun narasi ya. Kami mau menyajikan fakta, kami tidak mau membangun narasi dan itu akan kami support," kata Fadil.
Dalam penyelidikan ini, Komnas HAM sebelumnya telah meminta keterangan pihak FPI, saksi, keluarga korban, dan masyarakat.
Diketahui, terdapat perbedaan keterangan antara polisi dan FPI atas peristiwa tersebut.
Polisi mengatakan bahwa mobil anggota Polda Metro Jaya yang sedang melakukan pembuntutan dipepet oleh kendaraan yang ditumpangi laskar pengawal Pemimpin FPI Rizieq Shihab.
Baca juga: Harga Emas Hari Ini (15/12) di Pegadaian, Emas Antam Rp 1.923.000 Emas UBS Rp 939.000
Baca juga: Kondisi Memprihatinkan Ibunda Nagita Slavina Positif Covid-19, Rasa Sakit yang Dirasakan Terungkap
Baca juga: Empat Anggota FPI Masih Dicari Polisi, Ikut Menghalangi dan Menabrak Mobil Petugas
Adapun pembuntutan dilakukan dalam rangka penyelidikan terhadap informasi di aplikasi pesan singkat soal pengerahan massa mengawal pemeriksaan Rizieq pada Senin (7/12/2020).
Setelah kendaraan anggota Polda Metro Jaya dipepet, baku tembak terjadi.
Polisi mengeklaim anggota laskar pengawal Rizieq melepaskan tembakan terlebih dahulu ke arah polisi.
FPI pun membantah anggota laskarnya menyerang dan menembak polisi terlebih dahulu. Menurut FPI, anggota laskar tidak dilengkapi senjata api.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul "Datangi Komnas HAM, Dirut Jasa Marga Ungkap CCTV di Jalan Tol Jakarta-Cikampek Semua Berfungsi"