TRIBUNJAMBI.COM, KERINCI - Jalan menuju Objek wisata Semurup ditanam pisang di tengah jalan pada Selasa (24/11/2020).
Hal itu karena jalan sering terendam banjir, akibat tidak adanya aliran drainase.
Pantauan di lapangan terlihat air masih menggenangi Jalan menuju ke Wisata Air Panas Semurup. Akibatnya warga pun terpaksa harus berhati-hati melintas.
Aksi warga yang menanam pisang ini pun diunggah di Media Sosial seperti yang diunggah Facebook miliknya Syam Putra Qhincay, sambil menuliskan "Akses Jalan menuju Objek Wisata Semurup, tidak ada paritnya padahal jalan ini baru diaspal sekian dan terima kasih".
Sementara itu, Aski salah seorang warga yang melintas mengaku bahwa jalan tersebut sering terendam banjir.
Baca juga: BREAKING NEWS: RSU Permata Hati Bungo Tutup Pelayanan Sementara, Berikut Isi Suratnya
Baca juga: LINK NONTON ILC Malam Ini di TV One, Bahas Bisahkah Gubernur Dicopot? Rocky Gerung Dihadirkan?
Baca juga: Diperiksa KPK di Polda Jambi, Wiwid Menghindar Dari Wartawan, Saya No Comment
Padahal jalan ini baru dibangun tapi jalannya selalu terendam.
"Sering terendam disini, karena bandar (Parit, red) dak ado sehingga meluap ke jalan, seharusnya parit yang dulu dibuat baru bangun jalannyo," ungkapnya.
Dia berharap kepada pihak terkait untuk mendengarkan keluhan masyarakat ini. "Makanya bentuk protes, warga menanam pisang di tengah jalan," tandasnya.
Terkait kondisi tersebut pihak Pemkab Kerinci belum berhasil dikonfirmasi. Pj Sekda Asraf dihubungi belum menanggapi panggilan tribunjambi.com. (tribunjambi/herupitra)
--
Warga Tanam Pisang di Tengah Jalan
TRIBUNJAMBI.COM, BANGKO -- Warga desa Dalam buku Kecamatan Batang Masumai Kabupaten Merangin memblokir jalan desa setempat.
Warga dari beberapa desa di kawasan Batang Masumai melakukan pemblokiran jalan menggunakan batang pisang.
Warga menanam batang pisang di tengah-tengah jalan.
Pemblokiran ini buntut dari rusaknya jalan tersebut dikarenakan aktivitas mobil proyek yang lalu lalang melintas di kawasan itu.
Hendri pemuda setempat menyebut jika masyarakat sudah sangat kecewa terhadap pihak kontraktor yang melakukan pengerjaan jalan di Desa Pulau Layang Kecamatan Nalo Tantan.
Pascaproyek yang berlokasi di Pualau tersebut, jalan di desa tersebut menjadi retak, berlobang dan menimbulkan debu dikala panas dan becek di kala hujan.
"Akibat kendaraan lalu lalang di sana, jalan kami rusak dan berdebu," kata Hendri.
Dikatakan Hendri, saat ini jalan yang rusak tersebut berangsur sudah mulai diperbaiki.
"Pascaaksi protes dari warga pihak tadi PUPR lansung turun, dan memperbaiki jalan itu dengan cara ditimbun."
"Hari ini jalan sudah elok dekat mobil terpuruk," jelas Hendri lagi.
Sementara itu Plt Kabid Bina Marga PUPR Kabupaten Merangin Yaddy Novianto membenarkan jika terjadi pemblokiran jalan oleh warga Salam Buku.
Menurut Yaddi, pascaterjadinya pemblokiran jalan dengan ditanami batang pisang, pihaknya langsung turun ke lapangan.
Bahkan sebagian jalan yang rusak sudah diperbaiki.
Baca juga: Diperiksa KPK di Polda Jambi, Wiwid Menghindar Dari Wartawan, Saya No Comment
Baca juga: BREAKING NEWS: RSU Permata Hati Bungo Tutup Pelayanan Sementara, Berikut Isi Suratnya
Baca juga: Ada Gelagat Aneh, Tiba-tiba Betrand Peto Sentuh Sang Bunda di Bagian Ini, Sarwendah: Ada Maunya
"Malam tadi sudah mulai diperbaiki."
"Sampai hari ini lanjut memperbaiki jalan itu," kata Yaddi.
Perbaikan jalan tersebut merupakan tanggung jawab dari kontraktor yang mengerjakan jalan tersebut bukan dari PUPR Kabupaten Merangin.
"Iya, itu tanggung jawab dari kontraktor," imbuhnya. (tribunjambi/muzakkir)