TRIBUNJAMBI.COM, MUARABULIAN - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Batanghari belum menerima data petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) dan Linmas yang dinyatakan reaktif rapid tes.
Rapid tes tersebut berakhir pada Minggu (22/11/2020) kemarin, yang telah dilaksanakan disejumlah puskesmas yang ada di Kabupaten Batanghari.
Jadi, total secara keseluruhan yang telah melaksanakan rapid tes berjumlah 5.976 orang yang tersebar pemeriksaannya di Kabupaten Batanghari.
Ketua Divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilih Partisipasi Masyarakat dan SDM KPU Batanghari, Harapan Nami kepada Tribunjambi.com mengatakan saat ini pihaknya masih menunggu hasil rekapitulasi reaktif rapid tes disetiap puskesmas.
“Jika hasil rapid tes diketahui ada yang positif Covid-19, maka gantinya akan dikoordinasikan dengan Panitia Pemungutan Suara (PPS),” kata Harapan Nami, Selasa (24/11/2020) melalui sambungan seluler.
Baca juga: Mulai Terungkap Pemeran Wanita Video Syur 19 Detik, Polisi Sebut Ada Indikasi Kemiripan dengan Gisel
Baca juga: Segera Dibuka CPNS 2021, Simak Bocoran Formasi, Persyaratan hingga Dokumen yang Harus Dipersiapkan!
Baca juga: Pesan Short Time, Terungkap Bayaran Vernita Syabilla Sekali Main, Masih Kalah dari Vanessa Angel?
Lebih lanjut, Nami mengatakan selain dikoordinasikan dengan PPS, penggantinya juga bisa dari lembaga pendidikan.
Selain itu, Ketua KPU Batanghari, Abdul Kadir saat dikonfirmasi mengenai KPPS yang dinyatakan reaktif rapid tes, maka yang bersangkutan akan dilakukan swab oleh Satgas Covid-19 Kabupaten Batanghari.
“Namun kita hanya menyediakan biaya rapid tes,” kata Abdul Kadir.
Kadir mengatakan pihaknya masih diminta untuk menunggu terlebih dulu, terkait hasil pemeriksaan rapid tes petugas KPPS, apakah ada yang positif atau tidak.
“Mudah-mudahan dalam beberapa hari ke depan selesai rekapitulasi hasil rapid tes tersebut,” tutupnya.
--
Bisa Timbul Masalah Ini
KPU Batanghari akan lakukan simulasi penggunaan sistem informasi rekapitulasi elektronik (sirekap) bersama KPPS dan PPS di tempat yang minim jaringan internet.
Penggunaan Sirekap penghitungan suara pada simulasi sebelumnya dilakukan di Kecamatan Muara Tembesi pada Sabtu (21/11/2020) kemarin.
Penggunaan Sirekap ini merupakan uji coba dalam penyelenggara Pemilu, dan jika ini berhasil akan dilanjutkan pada pemilu berikutnya.
Divisi Teknis KPU Batanghari, Hasyim mengatakan untuk penggunaan Sirekap sendiri tidak ada kendala. Karena waktu diselenggarakan simulasi dilakukan di tempat yang memenuhi jaringan internet. Jadi bisa online.
"Mungkin lebih ke teknis penulisan di kertas penghitungan suara akhir, perlu hati-hati untuk menulis angkanya," kata Hasyim, Selasa (24/11/2020)
Menurut Hasyim jika penulisan angkanya rancu, maka aplikasi Sirekap akan salah baca data, untuk itu petugas KPPS perlu memperhatikan betul.
"Oleh karena itu nanti akan diadakan Bimtek untuk KPPS dan PPS agar penggunaan Sirekap lebih maksimal lagi," ujarnya.
Baca juga: Smart Cinemax Soundbar, Satu-satunya LED TV Soundbar dengan Smart Operating System
Baca juga: Asmara Ramalan Zodiak Harian 24 November 2020 Lengkap 12 Bintang, Turunkan Ekspektasi Aries, Taurus?
Baca juga: Pesan Short Time, Terungkap Bayaran Vernita Syabilla Sekali Main, Masih Kalah dari Vanessa Angel?
Sementara itu, Hasyim mengungkapkan jika di TPS ditemukan minim jaringan sinyal, maka penggunaan Sirekap bisa melalui offline.
"Bagi daerah atau desa yang minim sinyal, bisa gunakan Sirekap offline. Hanya saja data rekapitulasi tersebut di-submit setelah petugas menemukan jaringan internet, akan tetapi pada hari itu juga," tutupnya.
(Tribunjambi.com/Musawira)
--