WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- Menangnya Joe Biden dalam Pilpres Amerika Serikat, apakah berpengaruh terhadap perekonomian Indonesia?
Dengan menangnya Joe Biden sebagai Presiden Amerika Serikat menggantikan Donald Trump hal itu berpengaruh pada nilai tukar dollar AS
Mengutip Bloomberg, pada pukul 11.40 WIB, rupiah berada di level Rp 14.084 per dolar AS.
Rupiah terus menguat di pasar spot pada Senin 9 November 2020
Baca juga: Promo Weekday Indomaret 9-10 November, Diskon Harga Susu Sampai Serba Gratis
Baca juga: Jelang Debat Paslon Pilkada Tanjabtim Malam Nanti, Masing-masing Timses Gelar Nobar di Kecamatan
Baca juga: Ayu Ting Ting Jarang Pamer Foto Adit Jayusman, Ternyata Abdul Rozak Takutkan Hal Ini
Para analis dan ekonom sendiri memproyeksikan dalam jangka pendek rupiah akan lanjut menguat setelah Joe Biden terpilih menjadi Presiden Amerika Serikat (AS).
Namun, dalam jangka panjang dolar AS berpotensi kembali menguat siapapun presidennya.
Kini Biden sudah dapat dipastikan akan melenggang ke Gedung Putih. Analis Valbury Asia Futures, Lukman Leong mengatakan, kepastian kemenangan Biden dalam pemilu AS membuat rupiah cenderung melanjutkan penguatannya.
Dalam jangka pendek, ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual juga memproyeksikan, rupiah bisa stabil menguat meski penguatan tidak akan lagi signifikan.
Baca juga: Kasus Positif Covid-19 di Muaro Jambi Bertambah 6 Kasus, Dua Orang Klaster Ponpes Jambi
Rupiah juga bisa tersokong menguat meski cadangan devisa Indonesia periode Oktober kembali menurun 1,5 miliar dollar AS secara bulanan menjadi 133,7 miliar dollar AS.
"Rupiah masih aman meski cadangan devisa menurun," kata David, Jumat (6/11).
Di satu sisi pergerakan rupiah masih bisa terjaga dari data pertumbuhan ekonomi Indonesia yang penurunannya tidak lagi dalam di kuartal III-2020 seperti di kuartal sebelumnya.
Namun, Analis Monex Investindo Futures Faisyal mengatakan, dalam jangka pendek berpotensi terjadi bargain hunting. Pelaku pasar bisa saja kembali mengoleksi dollar AS karena sudah turun dalam.
Ditambah lagi pelaku pasar bisa khawatir pegang rupiah karena data cadangan devisa menurun dan Indonesia resmi resesi.
Baca juga: Jangan Narasikan Pemerintah Kontra Terhadap Kepulangan Habib Rizieq, Pengamat Sebut Justru Welcome
Kurs dollar AS
Bagi anda yang akan menukarkan valuta asing (valas) dollar Amerika Serikat, referensi kurs dari perbankan bisa anda ikuti.
Pada hari ini, Senin 9 November 2020, situs resmi Bank Rakyat Indonesia (BRI) menampilkan beberapa kurs dollar rupiah baik di TT counter, e-rate, maupun bank notes.
Berikut detail kurs dollar rupiah yang dikutip dari situs resmi BRI (Diperbarui pada pukul 09.39 WIB per 9 November 2020):
Kurs dollar rupiah e-rate:
Kurs beli Rp. 13.945 per dollar AS
Kurs jual Rp. 14.405 per dollar AS
Baca juga: Waspada! BMKG Prediksi Besok Sejumlah Wilayah di Provinsi Jambi Akan Terjadi Hujan Sedang dan Lebat
Kurs dollar rupiah TT counter:
Kurs beli Rp. 13.925 per dollar AS
Kurs jual Rp. 14.425 per dollar AS
Kurs dollar rupiah bank notes:
Kurs beli Rp. 13.925 per dollar AS
Kurs jual Rp. 14.425 per dollar AS
Sekedar informasi saja, terdapat pebedaan tingkat dollar rupiah yang dterjadi pada kurs TT counter, kurs e-rate, maupun kurs bank notes.
Baca juga: Butuh Modal Inti Rp 1 Triliun, Bank Bengkulu Dekati Chairul Tanjung
Kurs dollar rupiah TT counter hanya berlaku ketika nasabah melakukan setoran atau transfer melalui counter bank untuk rekening dalam dollar.
Selanjutnya kurs dollar rupiah e-rate merupakan kurs yang berlaku jika nasabah melakukan transaksi penukaran melalui internet banking.
Sedangkan untuk kurs dollar rupiah bank notes berlaku jika nasabah menukarkan uangnya melalui kantor bank secara langsung.
Dalam informasi seperti ini, tingkat kurs dollar rupiah hanya berlaku pada sudut padang bank saja. Kurs beli dipakai ketika bank membeli dollar dari nasabah. Sedangkan kurs jual dipakai ketika bank menjual dollar ke nasabah. (*)
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Kemenangan Joe Biden Bikin Rupiah Makin Menguat Rp 14.048 Per Dollar AS Senin 9 November