Berita Kota Jambi

Puluhan Keluarga di Kota Jambi Tak Berjamban, Jambi Bebas ODF DiLuncurkan Wakil Walikota

Penulis: Rara Khushshoh Azzahro
Editor: Nani Rachmaini
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pemotongan tumpeng acara launching bebas Open Defecation Free (ODF) atau bebas buang air besar sembarangan di Ballroom Orang Kayo Hitam, Kantor Camat Pasar Jambi, Selasa 20 Oktober 2020

Jambi Bebas ODF, DiLuncurkan oleh Wakil Walikota Jambi

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Tercatat 20 kepala keluarga yang masih memegang angka tak memiliki tempat pembuangan limbah manusia.

Jumlah tersebut ingin dihilangkan dimulai dari launcing-nya Open Defecation Free (ODF) atau bebas buang air besar sembarangan diadakan oleh Kecamatan Pasar Jambi, Selasa (20/2020). 

Acara tersebut dilakukan guna terbebas dari membuang hajat sembarangan. 

"Dari 13 ribu penduduk Kecamatan Pasar Jambi, ada 20 yang belum memiliki toilet. InsyaAllah ini akan terealisasi di tahun 2021," kata Mursida, Camat Pasar Jambi.

Selain itu akan ada inovasi pasar bersih, gang sempit, dan sungai bebas dari sampah (Pasbergas). 

"Program ini akan terkoneksi dengan kampung bersih dan pintar (Kampung Bantar), dan juga padat karya tunai kali bersih (Pakar Kasih)," lanjutnya.

Acara launching yang diresmikan oleh Wawako Jambi, mendapat dukungan dan apresiasi.

Maulana, Wawako Jambi saat ini menargetkan ODF Jambi mencapai 100 persen. 

"Mudah-mudahan ini benar-benar bisa bermanfaat, dan nanti bisa untuk mengikuti lomba inovasi tingkat nasional."

"Yaitu mengenai partisipasi masyarakat untuk menjaga kebersihan," katanya.

(Berita Kota Jambi)

Berantas Jentik Nyamuk dengan Upah Kecil, Kapus Simpang Kawat: Terima Kasih Kader Jumantik

Kepala Puskesmas Simpang Kawat ucapkan terima kasih kepada kader juru pemantau jentik (Jumantik) karena sudah suka rela membantu jaga kesehatan warga dari Demam Berdarah Dengue (DBD).

Sejumlah 20 orang kader jumantik yang membantu Puskesmas Simpang Kawat dalam mencegah perkembangbiakan nyamuk.

"Mereka (Kader Jumantik) adalah relawan, dengan gaji yang nominalnya tidak bisa dibilang sebagai gaji," kata Gufrinaldi, Kepala Puskesmas Simpang Kawat, Senin (19/10/2020).

Saat ini gaji mereka di bawah angka Rp 100 ribu per bulannya. Gufrinaldi pernah mengusulkan untuk penambahan upah Kader Jumantik saat ada suatu forum bersama DPRD Kota Jambi, namun hingga saat ini belum ada tindak lanjutnya.

"Cara kami berterima kasih ya kadang kami dahulukan pelayanan untuk mereka saat ke puskesmas."

"Karena mau gimana lagi, selama ini mereka yang membantu kami menjaga agar DBD tidak mewabah setiap rumah warga melalui pencegahan kembang biak jentik," ujarnya.

20 kader Jumantik yang membantu Puskesmas Simpang Kawat. Satu kelurahan memiliki sekira 40 RT yang dikontrol oleh 5 orang Kader Jumantik.

Mereka bekerja mengontrol serta mendata penampungan air di setiap rumah warga.

Jika ada ada yang terisi jentik nyamuk, maka akan diberikan bubuk Abate. Yaitu obat pembasmi larva (larvisida) nyamuk penyebab DBD.

"Adanya DBD disebabkan oleh nyamuk yang asalnya itu ya dari jentik nyamuk."

"Nah tugas Kader Jumantik justru sangat berpengaruh terhadap kesehatan kita," Muryati Koordinator DBD, Puskesmas Simpang Kawat menyampaikan.

"Kita ada program satu rumah satu jumantik (1R1J) yang membagikan kartu pemantuan jentik nyamuk di setiap rumah."

"Tetapi jika lihat kondisi sekarang, kita tidak bisa langsung ke seluruh kelurahan. Kader kita terbatas," jelasnya.

Puskesmas Simpang Kawat mencoba untuk memberi perhatian kepada Kader Jumantik.

"Kegiatan kami yang dilakukan Kader Jumantik tetap jalan."

"Jadi kita tidak ada yang bisa kami lakukan selain berterima kasih," pungkas Gufrinaldi.

(tribunjambi/rara)

Berita Terkini