Penanganan Covid

Budi, Anggota Satpol PP dengan Pengeras Suara Imbau Disiplin Protokol Kesehatan di Tengah Unjuk Rasa

Editor: Nani Rachmaini
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Budi, Kepala Penegakan Perda dan Perkada di Satpol PP Kabupaten Tanjabbar, juga ikut menyuarakan hal penting di tengah ratusan massa yang ikut unjuk rasa di depan gedung DPRD Tanjabbar.

Sosok Budi, Satpol PP yang Gunakan Pengeras Suara Imbau Displin Protokol Kesehatan di Tengah Unjuk Rasa

Laporan Wartawan Tribun Jambi Samsul Bahri

TRIBUNJAMBI.COM, KUALA TUNGKAL - Pelaksanaan unjuk rasa dari aliansi mahasiswa Kabupaten Tanjung Jabung Barat dilakukan di depan gedung DPRD Kabupaten Tanjabbar, Senin (12/10/2020).

Pelaksanaan unjuk rasa dari awal hingga akhir berjalan dengan aman dan lancar.

Ada sisi lain dari pelaksanaan unjuk rasa ini.

Iya, ada satu sosok anggota Satuan Polisi Pamong Praja atau Satpol PP dari Kabupaten Tanjabbar yang mencuri perhatian.

Dengan menggunakan pakaian kerja lengkap, menggunakan masker, satu anggota Satpol PP tersebut menggantungkan alat pengeras suara di tangannya.

Budi, Kepala Bidang Penegakan Perda dan Perkada di Satpol PP Kabupaten Tanjabbar, juga ikut menyuarakan hal penting di tengah ratusan massa yang ikut unjuk rasa di depan gedung DPRD Tanjabbar.

Budi, lelaki berusia 57 tahun tersebut bukan menyuarakan soal penolakan UU Omnibus Law yang dilakukan oleh mahasiswa.

Namun, dengan pengeras suara yang stand by di tangannya, Budi terus menyuarakan penerapan protokol kesehatan di tengah unjuk rasa itu, meskipun terkadang suaranya kalah saing dengan ratusan mahasiswa yang menolak UU Omnibus Law.

"Kepada adik-adik semua, tetap gunakan masker, maskernya tetap dipakai, jaga jaraknya, tetap patuhi protokol kesehatan, semoga kita semua sehat."

Hampir seperti itu lah ucapan yang di dengar ketika Budi melakukan aksi penegakan Perda soal Disiplin Protokol Kesehatan melalui pengeras suara.

Ada sebagian yang langsung buru-buru menaikkan masker yang sempat diturunkan ke dagu ketika berorasi.

Atau bahkan yang awalnya sangat berdekatan ada sebagian yang mencoba menjaga jarak satu sama lain.

Namun, tidak banyak juga yang tetap berorasi dengan menurunkan masker di dagu, dan tetap saling berdekatan.

Meskipun memang terkadang suara Budi lebih besar terdengar di banding suara mahasiswa yang sejenak mengecilkan suara orasinya.

Apa yang dilakukannya pada saat itu memang tidak berdampak banyak.

Selain menjalankan tugasnya sebagai bidang penegakkan perda, apa yang dilakukan Budi juga ingin melihat mahasiswa tetap berada koridornya di tengah Pandemi Covid 19.

Itulah yang disampaikan oleh Budi yang tahun depan akan pensiun ketika di wawancarai usai pelaksanaan unjuk rasa bubar.

Sosok Budi terbilang sederhana, hanya ingin menyampaikan pentingnya kesehatan di tengah pandemi Covid 19 saat ini.

"Ini sebagai pekerjaan, tugas tentunya."

"Meskipun memang, ketika saya terus menerus menyuarakan soal protokol kesehatan ada yang mendengar tapi tidak melakukan, ya tidak apa-apa,"sebutnya

"Di luar pekerjaan pun, saya tetap menyuarakan disiplin protokol kesehatan."

"Saya hanya ingin, tidak ada masyarakat Tanjabbar yang terkena Covid, tidak ada lagi penambahan kasus, dan kita bisa hidup seperti dulu. Hanya itu," ungkapnya.

Apa yang dilakukan oleh Budi sesuai dengan pekerjaannya, menggunakan seragam Satpol PP, menggunakan pengeras suara, dirinya menyuarakan disiplin protokol kesehatan.

Ini telah Ia lakukan sejak adanya Pandemi Covid 19 di Kabupaten Tanjabbar.

"Intinya kita kerjakan dengan ikhlas."

"Kadang ya kita sudah kasih tau begini-begini soal penerapan jaga jarak, cuci tangan, pakai masker."

"Tapi ya sebentar saja, udah itu tidak lagi seperti itu (menerapkan protokol kesehatan)."

"Wajar karena ini new normal," terangnya

Mungkin sebagian orang menganggap hal yang dilakukan oleh Budi adalah sebagai tuntutan pekerjaan dan tugasnya, dan sebagaian tidak ambil pusing soal imbauan yang terus di suarakannya.

Namun bagi Budi, menyuarakan disiplin protokol kesehatan kepada seluruh masyarakat adalah kewajiban sebagai manusia, di luar dari tugasnya yang memang menerapkan Perda.

"Tugas manusia adalah saling menginggatkan, ketika tidak lagi di dengar kita doakan."

"Harapan saya adalah bagaimana masyarakat khususnya Kabupaten Tanjabbar bisa disiplin protokol kesehatan dan sehat, hanya itu."

"Dan hanya ini yang bisa saya lakukan untuk masyarakat," pungkasnya.

Baca juga: Masuk Tri Semester Kedua, Begini Kondisi Terbaru Zaskia Sungkar dan Irwansyah, Mulai Ada Perubahan?

Baca juga: Mikhayla Diam-diam Baca Komentar Jahat Netizen, Nia Ramadhani Langsung Lempar Tablet Sang Putri

Baca juga: Nia Ramadhani Langsung Disorot Netizen Setelah Unggah Foto Pake Bikini dengan Pria Lain, BEgini

(tribunjambi/samsul bahri)

Berita Terkini