"Kalau tidak ada cicilan atau hutang bisa kita alihkan ke tabungan atau investasi," ujarnya.
- 40 Persen untuk Biaya Hidup
Pos pengeluaran terakhir disebut Mimien adalah 40 persen untuk biaya hidup.
Menurut Mimien, biaya hidup harus dikeluarkan paling akhir.
"Kita keluarkan belakangan agar pos yang sebelumnya bisa terpenuhi, jadi biaya hidup menyesuaikan," ungkap Mimien.
Sehingga, menurut Mimien, seseorang tetap bisa menabung dan mengeluarkan sebagian pendapatannya untuk orang lain.
Mimien menyarankan, dalam kondisi apapun tetap menggunakan alokasi tersebut.
"Misalnya kondisi pendapat sedikit atau besar, ya tetap segitu, yang menyesuaikan adalah persentasenya," ungkap Mimien.
Namun jika dengan gaji yang ada tidak cukup untuk mencukupi empat pos pengeluaran tersebut, maka harus memikirkan sumber pendapatan yang lain.
"Kalau sudah tidak bisa diotak-atik baru cek di income, bagaimana income bisa bertambah dengan berbagai cara," jelasnya.
Simulasi
1. Pendapatan Rp 2 juta
Sedekah (10 persen) : Rp 200 ribu
Tabungan (20 persen) : Rp 400 ribu
Cicilan (30 persen) : Rp 600 ribu
Biaya Hidup (40 persen) : Rp 800 ribu
2. Pendapatan Rp 3 juta
Sedekah (10 persen) : Rp 300 ribu
Tabungan (20 persen) : Rp 600 ribu
Cicilan (30 persen) : Rp 900 ribu
Biaya Hidup (40 persen) : Rp 1,2 juta
3. Pendapatan Rp 5 juta
Sedekah (10 persen) : Rp 500 ribu
Tabungan (20 persen) : Rp 1 juta
Cicilan (30 persen) : Rp 1,5 juta
Biaya Hidup (40 persen) : Rp 2 juta
Sumber : Tribunnews.com https://www.tribunnews.com/lifestyle/2020/10/03/tips-atur-pendapatan-bulanan-persentase-biaya-hidup-cicilan-tabungan-sedekah-beserta-simulasi?page=all.