Kedua tetangga tersebut bergegas naik ke bukit yang ada di belakang rumah kebun Engre demi mendapatkan sinyal.
Di wilayah tersebut, sinyal ponsel masih cukup sulit sehingga hanya beberapa lokasi saja yang bisa tembus jaringan telekomunikasi.
Keduanya lalu mengabari anak-anak dan keluarga Engre, sekaligus melaporkannya ke Polsek Sebatik, begitu mereka datang, jenazah lalu dibawa menuju Puskesmas Sei Nyamuk untuk visum et repertum.
‘’Meninggal karena sakit, dari hasil visum, tidak ditemukan tanda adanya tindak kekerasan, itu diperkuat dengan ditemukannya obat dokter yang merupakan resep Engre dari dokter sekitar 4 hari lalu,’’kata Karyadi.