Motif batik Keraton berasal dari kebudayaan Jawa yang identik dengan sistem keraton dan kesultanannya.
Batik keraton ini melambangkan kearifan, kebijaksanaan dan juga kharisma para raja Jawa.
Batik Keraton ini awalnya hanya boleh digunakan oleh warga keraton saja, Namun saat ini, motif Keraton sudah biasa dipakai oleh semua kalangan.
Ciri motif batik Keraton adalah motif bunga yang simetris atau motif sawat lar.
6. Motif Batik Parang (Pulau Jawa)
Kata parang berasal dari kata pereng yang artinya miring, bentuk motif parang seperti huruf 'S' miring berombak dan memanjang.
Motif batik Parang tersebar di seluruh tanah Jawa, mulai dari Jawa Tengah, Jogjakarta dan Jawa Barat.
Perbedaan motif Parang daerah satu dengan daerah yang lainnya terletak pada aksen dari motif tersebut.
Di Jogja ada motif Parang Rusak, di Jawa Tengah ada Parang Slobog serta di Jawa Barat ada Parang Klisik.
7. Motif Priyangan (Tasikmalaya)
Motif Batik Priyangan berasal dari daerah Tasikmalaya.
Perbedaan motif batik Priyangan dengan baik lainnya adalah motif Priyangan memiliki bentuk motif berupa tumbuhan yang disusun rapi dan simetris.
Motif batik dari Tasikmalaya ini mempunyai warna terang tetapi tidak mencolok, sehingga batik ini pantas dikenakan dalam suasana dan acara apapun.
(Kompas.com, TribunTravel)