TRIBUNJAMBI.COM - Kronologi pernikahan berujung maut di tengah pandemi Covid-19 yang belum berakhir.
Di wilayah pedesaan Maine, Amerika Serikat (AS) tragedi pernikahan berujung maut di tengah pandemi Covid-19.
Sumber kasus di wilayah pedesaan Maine itu ternyata menjadi superspreader virus corona babak baru saat ini.
Pernikahan yang digelar pada awal Agustus 2020 tersebut, dihadiri oleh 65 orang.
Jumlah itu sejatinya telah melanggar batas resmi yang ditetapkan pemerintah, yang hanya mengizinkan 50 orang untuk berkumpul dalam sebuah pertemuan.
Seremoni di gereja dilanjutkan dengan resepsi di Big Moose Inn, keduanya berlokasi di Millinocket kota kecil di AS yang hanya berpopulasi 4.000 penduduk.
Sepuluh hari kemudian, 24 orang yang terkait dengan pernikahan itu dinyatakan positif Covid-19, sehingga Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) di pedesaan Maine membuka penyelidikan.
Direktur lokal CDC Nirav Shah pada Kamis (17/9/2020) mengungkap jumlah korban terbaru di acara tersebut, menambahkan bahwa 7 orang yang meninggal tidak menghadiri pernikahan itu.
Pelacak kontak lalu menghubungkan pernikahan itu dengan beberapa hotspots virus corona di seluruh negara bagian AS, termasuk lebih dari 80 kasus di penjara yang berjarak 370 kilometer, yang salah satu penjaganya datang ke pernikahan.
Dugaan 10 kasus lainnya ditemukan di sebuah gereja Baptis di daerah yang sama, sementara 39 kasus dan 6 kematian ditemukan di panti jompo sejauh 160 km dari Millinocket.
"Ketika kami mendengar tentang wabah... semua orang benar-benar berlindung," kata Cody McEwen kepala dewan kota.
"Begitu wabah itu menyebar, kami menutup kota lagi," sambungnya dikutip dari AFP.
Bukan Kasus Pertama
Beberapa warga geram pada penyelenggara acara, termasuk kedai minum yang lisensinya ditangguhkan sementara.
"Kita tidak bisa ke mana-mana atau melakukan apa pun," keluhnya.