Bulan September 2020 Akan Ada Banyak Fenomena Langit, Ada Fase Bulan Purnama

Editor: Muuhammad Ferry Fadly
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

bulan purnama

Deklinasi maksimum utara bermakna Bulan terletak pada posisi paling utara dari ekuator langit.

7. Oposisi Neptunus (Sabtu, 12 September 2020)

Oposisi Neptunus merupakan fenomena konfigurasi ketika Matahari, Bumi dan Neptunus tampak segaris lurus dan Neptunus terletak pada posisi berlawanan arah terhadap Matahari.

Fenomena ini akan terjadi pada 12 September 2020 pukul 03.10 WIB.

Neptunus akan berada di atas ufuk mulai pukul 19.00 WIB hingga 04.30 WIB keesokan harinya, dan berkulminasi menjelang tengah malam di dekat Zenit.

Agar dapat menyaksikan titik biru pucat ini pastikan cuaca cerah dan bebas dari polusi cahaya ataupun penghalang lainnya.

8. Triple Konjungsi Bulan-Venus-Beehive (Senin, 14 September 2020)

Fenomena ini dapat diamati sejak pukul 03.30 WIB hingga 05.30 WIB dari arah Timur-Timur Laut.

Gugus Beehive (sarang lebah) merupakan gugus bintang terbuka yang terletak di konstelasi Cancer.

Gugus bintang ini terdiri dari 50-100 bintang dan dikenal juga dengan sebutan Praesepe atau Manger.

9. Ketampakan Terakhir Bulan Sabit Tua (Rabu, 16 September 2020)

Bulan sabit tua dapat disaksikan terakhir kali dengan mata telanjang pada 16 September 2020 sejak pukul 04.45 WIB hingga terbit Matahari pukul 05.45 WIB.

Bulan sabit tua kali ini telah berumur 27 hari 20 jam, elongasi 21,5 derajat dan terbit dari arah Timur-Timur Laut.

10. Fase Bulan Baru (Kamis, 17 September 2020)

Bulan akan memasuki fase konjungsi Bulan Baru pada 17 September 2020 pukul 17.59.56 WIB.

Halaman
1234

Berita Terkini