TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Masa pandemi Covid-19 ini membuat Sekolah Sepakbola (SSB) Siginjai Jambi sempat berhenti latihan selama empat bulan.
Mereka diimbau pemerintah untuk tidak melaksanakan kegiatan apapun, guna mencegah penyebaran virus corona.
"Baru pertengahan Juli kemarin latihan lagi. Setelah pemerintah memberikan izin, baru kami mengabari anak-anak untuk kembali latihan," kata Dermawan Siregar, Kepala sekaligus pelatih SSB Siginjai Jambi, Selasa (1/9/2020).
• Positif Maju, SZ-Erick Tantang Hamas-Apri di Pilkada Bungo
• Sosok Sebenarnya Lenggogeni Faruk, Ibu Atta Halilintar Bukan Sosok IRT Biasa, 11 Anak Berhasil
• Unbari Punya Lima Fakultas dan 16 Program Studi
Saat tribunjambi.com temui di lapangan Persijam, Pakuan Baru, Thehok, Jambi, ia mengatakan pemerintah memberi bantuan protokol kesehatan kepada SSB Siginjai Jambi untuk dibagikan ke anak-anak.
"Pemerintah memberi bantuan berupa dua kotak hand sanitizer dan masker. Jadi sebelum latihan anak-anak menggunakan hand sanitizer. Lalu wajib mengenakan masker saat briefing. Saat bermain, anak-anak boleh melepaskan masker," jelasnya kepada tribunjambi.com.
Bapak yang akrab disapa Bang Ucok ini juga mengatakan, masih banyak orang tua yang belum berani melepaskan anaknya untuk latihan. Sehingga dari 200 anak yang terdata, hanya 90 orang yang aktif latihan saat pandemi.
"Kami berharap corona cepat berakhir. Agar anak-anak bisa latihan lagi. Pasti mereka juga bosan di rumah terus. Untuk saat ini kami berfokus ke 90 anak ini. Di Oktober nanti akan ada Liga Blispi di Koni. Kami akan fokus ke sana. Jika menang tim ini berangkat ke Cirebon," ujarnya. (Tribun Jambi/Widyoko)