Mata Najwa

Utang Pemerintah ke PLN Tak Sengaja Terbongkar, Awalnya Bahas Soal Tarif Listrik dari PLN Melonjak

Editor: Tommy Kurniawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Najwa Shihab dan Jokowi

Najwa Shihab lalu bertanya kemungkinan dampak tunggakan utang tersebut terhadap kinerja PLN.

"Ini secara langsung memengaruhi kinerja PLN terhadap pelanggannya?" tanya Najwa.

Faisal membenarkan hal tersebut.
Ia menyinggung pemaparan politisi Partai Gerindra Fadli Zon sebelumnya.

Faisal menjelaskan pembayaran utang ke PLN menjadi tertunda karena adanya banyak agenda lain.

"Misalnya tadi Fadli Zon menyampaikan ada meteran yang rusak atau kadaluarsa akhirnya diganti," kata Faisal.

"Itu agendanya jadi tertunda karena cashflow-nya tinggi sekali," lanjutnya.

Ia mengungkapkan fakta PLN tidak akan dapat membayar utang pada akhir tahun.

"Bahkan bulan Desember PLN tidak bisa bayar utang," ungkapnya.

"Akhirnya pemerintah nyicil Rp 9 triliun. 'Kan utang PLN Rp 600 triliun," tandas Faisal.

Arya Sinulingga Duga Polemik Tarif Listrik Ada Tendensi Politik

Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga memberikan tanggapan terkait adanya kontroversi kenaikan tarif listrik dari sejumlah pelanggan PLN.

Dilansir TribunWow.com dalam tayangan Youtube KompasTV, Kamis (11/6/2020), Arya Sinulingga menilai hal itu tidak terlepas dengan adanya tendensi politik.

Dirinya menegaskan bahwa tidak ada kenaikan tarif listrik yang dilakukan oleh PLN.
Menurutnya, ketika ada kenaikan tagihan listrik itu kemungkinan disebabkan karena penggunaan yang meningkat.

Dirinya kemudian mengingatkan bahwa pada tiga bulan terkahir selama pandemi Virus Corona, banyak masyarakat yang berada di rumah.

Alhasil penggunaan listrik menjadi lebih banyak.

Halaman
123

Berita Terkini