TRIBUNJAMBI.COM, MUARA SABAK - Warga Parit Culum I, Kecamatan Sabak Barat, sempat geger lantaran banyaknya ayam warga mati mendadak. Hal tersebut berdasarkan pemeriksaan Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Tanjabtim, Selasa (23/6)
Menindaklanjuti laporan masyarakat terkait adanya unggas warga yang mati mendadak, dalam kurun waktu yang terbilang singkat, disbunak langsung mengkroscek ke lapangan.
Dari hasil pengecekan tersebut, diketahui unggas warga tersebut terjangkit virus MD (tetelo).
Virus tersebut memang kerap menyerang unggas pada musim seperti saat ini.
• Sinopsis Innocent Defendant Episode 11 Tayang di RTV, Ada Tahanan yang Berniat Membantu Jung Woo
• Warga Kaget Sebelum Ditangkap Densus 88, Terduga Teroris Pinjam Parang dan Pisau ke Rumah Sunarti
"Virus tetelo sendiri memang kerap mewabah pada hewan unggas pada musim peralihan musim seperti saat ini. Jadi kematian hewan tersebut wajar," ujar Rajito, Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Tanjab Timur.
Lantas mengapa unggas tersebut terbilang cepat proses penularan dan kematiannya?
Menurutnya, virus tersebut memang memiliki rentan waktu yang cepat dalam penularan dan reaksi.
"Ditambah hewan unggas warga yang terserang tersebut sengaja dilepas liarkan oleh pemilik (hewan peliharaan tapi tidak dikandang). Jadi mereka lebih rentan dan cepat tertular virus tersebut," jelasnya
"Karena virus ini sifatnya menular, ditambah ayam ayam tadi lepas liar secara tidak langsung penularannyapun cepat," tambahnya.
Meski virus tersebut terbilang berbahaya bahkan mematikan bagi unggas, namun virus tersebut tidak berbahaya atau berdampak bagi manusia, meski sekalipun daging dari hewan tadi dikonsumsi manusia.
"Sejauh ini bagi manusia aman, tidak menulari," tuturnya.
Untuk tindak lanjutnya, pihaknya bersama pemerintah kelurahan setempat dalam waktu dekat akan melakukan pemberian vaksin kepada ternak warga sekitar yang terdampak sehingga rantai penularan dapat ditangani.
"Selain itu kita juga menghimbau bagi peternak untuk melakukan pengandangan hewan ternak mereka, karena selain lebih aman juga akan lebih baik," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, warga RT 15, Kelurahan Parit Culum I, digegerkan dengan puluhan unggas milik warga mati secara mendadak dalam semalam.
Kejadian tersebut cukup membuat waswas warga, mengingat beberapa waktu terakhir kerap terjadi penyakit penyakit aneh yang berpotensi berbahaya. (Abdullah Usman/ tribunjambi.com)
• Produksi Alat Tes PCR, Tekan Biaya Tes Virus Corona Dalam Negeri? Berapa Biaya Tes Covid-19?
• Arab Saudi Putuskan Tetap Gelar Ibadah Haji 2020, Hanya Dua Kelompok Ini Yang Dibolehkan
• Sakit Hati Dibilang Pelit, Ayah Tiri Bunuh 2 Bocah di Medan, Dianiaya Sebelum Tewas