TRIBUNJAMBI.COM, JAKARTA - Gempa bermagnitudo 5 terjadi di Kabupaten Pacitan, Jawa Timur.
Gempa yang berlangsung selama beberapa detik itu dirasakan hingga ke wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta.
Hastag Gempa (#Gempa) menjadi trending pagi ini. Netizen pun langsung menelusurinya.
Laporan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) via Twitternya @infoBMKG, gempa tersebut terjadi pada 9.11 LS,110.85 BT atau 107 km Barat Daya Pacitan, dengan kedalaman 63 Km. Gempa tersebut tidak berpotensi tsunami.
Dari akun twitter BMKG tersebut netizen mengabarkan bahwa gempa terasa hingga Yogyakarta.
"Astagfirullah kerasa sampe jogja" tulis akun @tikaers
"Jogja kenceng banget" kata @cicihrsn_
"Aku di jogja, dan aku bener" kerasa astaugfurullah, " kata @AAfrida24
• VIDEO Kisah Pemulung Beli HP Pakai Uang Koin Satu Karung Bikin Haru Netizen
• Sinopsis Drama Korea She Was Pretty Episode 6 Tayang di GTV, Sung Joon Menolak Bantuan Hye Jin
• Warga Tak Ngeh Tukang Bakso yang Ternyata Intelijen Kepolisian, Penyamaran Sempurna
Meski tak berpotensi tsunami, netizen lantas mengkaitkan dengan erupsi Gunung Merapi sebelum terjadi gempa.
Ada pula yang mengairkan dengan kiamat yang sebelumnya juga menjadi trending.
Berikut cuitan netizen terkait hastag gempa di twitter.
@musaabdullah08: Waktu ada #gempa pertama kali bukan keluar rumah, tapi cari info BMKG!
nana
@hotchocolatenz: Cerita gempa dini hari. #gempa
@mariarena90: Ya juga ya... Jadi, apakah sdg ada hajat di Gunung Merapi dan Pantai Selatan? Coba kita tanya Om Hao @kisahtanahjawa
@dhisga: Siang erupsi, malam gempa.
@anke_putrii: Iya lah keras gempa buminya. Orang di daerah sendiri #gempa
@army_bengawan: Nggak nyenyak tidur dari tadi. Kebangun bangun terus, eh tapi pas #gempa alhamdulillah nggak kerasa
@immortalquest11: yo ngalah lagi turu digugah lindu #gempa
@11herlinn: Ada #gempa dan kamar dilantai dua,mau lari kok bingung gimana caranya mau turun,ya udah auto diem sambil doa.
@npksg_: Baru pertama Kali ngerasa gempa :(( #gempa)
• Ayu Ting Ting Protes saat Lihat Kado dari Ivan Gunawan Tipis, Padahal Senilai Rp 15 Juta, Apa Ya?
Erupsi Gunung Merapi
Sebelum peristiwa Gempa, Gunung Merapi mengalami dua kali erupsi pada Minggu (21/6/2020).
Erupsi terjadi pada pukul 09.13 WIB dan 09.27 WIB.
Saat dikonfirmasi, petugas Pos Pengamatan Gunung Merapi (PGM) Kaliurang, Lasiman membenarkan terjadi erupsi pada pukul 09.13 WIB.
"Iya benar, pukul 09.13 WIB,"ujar Petugas Pos Pengamatan Gunung Merapi (PGM) Kaliurang, Lasiman saat dihubungi melalui WhatsApp (WA), Minggu (21/6/2020).
• Spoiler Drama Korea While You Were Sleeping Episode 7, Awal Mula Kasus Kematian Yoo Soo-Kyung
Berdasarkan data Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta erupsi yang terjadi pada pukul 09.13 WIB tercatat di seismogram dengan amplitudo 75 milimeter. Sedangkan untuk durasi tercatat 328 detik.
Teramati tinggi kolom erupsi kurang lebih 6.000 meter dari puncak Gunung Merapi.
Sedangkan arah angin saat terjadi erupsi ke barat. Kemudian, pada pukul 09.27 WIB, Gunung Merapi kembali erupsi.
Sedangkan durasi tercatat 100 detik. Tinggi kolom erupsi tidak teramati.
Sampai dengan saat ini, Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta masih menetapkan status Gunung Merapi pada level II (waspada).
BPPTKG Yogyakarta seperti ditulis Kompas.com, masih menetapkan radius bahaya berada di dalam tiga kilometer dari pucak Gunung Merapi.
• Rincian & Pencairan Gaji ke-13 PNS, TNI/Polri dan Pensiunan
Tentang Kiamat
Sebelumnya juga kata kiamat menjadi trending twitter. Selain karena sejumlah peristiwa di Indonesia juga dunia, ternyata terkait dengan kalender maya.
Kiamat bakal tiba pada Minggu, 21 Juni 2020, menurut hitungan kalender Maya.
Pandemi virus corona global, yang disusul dengan kehancuran ekonomi sebagian besar negara di dunia, jutaan manusia kehilangan pendapatan dalam sekejap, menjadikan 2020 sebagai tahun terburuk bagi banyak orang dalam hidup mereka.
Apakah ini pertanda bagi akhir hidup seluruh manusia di dunia dalam beberapa hari mendatang?
Salah satu interpretasi dari kalender Maya menempatkan akhir dunia pada 21 Juni 2020, hari Minggu ini.
• Download Lagu MP3 Nella Kharisma Spesial Banyu Moto, Ada Video Didi Kempot hingga Via Vallen
Kalender Maya adalah sistem alternatif penghitungan selain kalender Gregorian, yang digunakan oleh sebagian besar orang di dunia, dan kalender Hijriah yang digunakan orang Islam, dan kalender Julian.
Kalender ini dibuat oleh peradaban Maya.
Peradaban Maya dianut oleh orang yang mendiami wilayah Amerika Tengah - yang sekarang meliputi negara Guatemala dan Belize modern, Meksiko tenggara, dan Honduras barat dan El Savador - sebelum kedatangan penjajah Eropa.
Setelah penjajah Eropa menaklukkan bangsa Maya, mereka menghancurkan sebagian besar bukti sejarah suku Maya, sehingga peradabannya nyaris punah.
Pada dekade 1990-an para arkeolog mulai mengumpulkan lebih banyak pengetahuan tentang sistem kalender peradaban Maya.
• Sadis, Dua Bocah Dibunuh Ayah Tiri Mayat Dibuang di Parit, Keluarga Minta Pelaku Dihukum Mati
Berbeda dengan kalender Gregorian atau Hijriah, kalender Maya tidak didasarkan pada siklus bulan atau matahari secara langsung.
Sebagai gantinya, mereka memiliki tiga kalender untuk tujuan yang berbeda.
Kalender Maya jangka panjang adalah kalender yang telah menarik perhatian para ahli teori kiamat - orang-orang yang percaya pada akhir zaman bagi semua kehidupan di Bumi.
Menurut bacaan mereka tentang kalender dan interpretasi kepercayaan Maya pada "zaman dunia," kalender mengatakan bahwa dunia akan berakhir pada Desember 2012, tanggal yang menandai akhir dari siklus panjang 5.126 tahun.
Setelah prediksi mereka ternyata salah, minggu lalu seorang ilmuwan yang dituduh sebagai ahli teori konspirasi memeriksa ulang kalender tersebut, dan menyimpulkan bahwa tanggal yang tepat untuk akhir dunia sebenarnya minggu ini.
Paolo Tagalogun, yang digambarkan secara online sebagai ilmuwan dan ahli teori konspirasi, membuat prediksi dalam serangkaian tweet minggu lalu.
Orang-orang melakukan ritual suku Maya dengan latar belakang kuil Maya di Negara Bagian Yucatan, Meksiko (reuters/alarabiya.net)
Revisinya didasarkan pada membandingkan kalender Maya dengan kalender Julian.
Sistem penanggalan Julian merupakan kalender yang digunakan di sebagian besar Eropa, dan koloni Eropa sampai akhirnya digantikan oleh kalender Gregorian sejak tahun 1582.
"Mengikuti Kalender Julian, kita sekarang berada pada tahun 2012. Dengan menghitung perubahan ke Gregorian maka jumlah hari yang hilang dalam satu tahun adalah 11 hari. Selama 268 tahun menggunakan Kalender Gregorian (1752-2020) kali 11 hari = 2.948 hari. Jadi 2.948 hari dibagi 365 hari (per tahun) = 8 tahun,” kata Tagaloguin dalam tweet yang sekarang dihapus, seperti dikutip alarabiya.net, Senin, 15 Juni 2020.
Perbedaan delapan tahun ini jika diterapkan pada kalender Maya menggeser ujung akhir dunia dari 2012 ke 2020, dan dari 12 Desember menjadi 21 Juni.
Namun, menurut Emiliano Gallaga Murrieta, direktur Institut Antropologi dan Sejarah Nasional Meksiko, sistem penanggalan Maya jangka panjang hanya mewakili akhir suatu zaman.
"Ini seperti untuk kalender China, ada Tahun Kelinci, dan tahun berikutnya adalah Tahun Naga, dan tahun berikutnya hewan lain," kata Gallaga. (kompas.com/Wartakotalive.com/bambang putranto)
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul https://wartakota.tribunnews.com/2020/06/22/gempa-trending-berpusat-di-pacitan-netizen-mengabarkan-getarannya-terasa-banget-hingga-yogyakarta