Gugatan Cerai di Jambi Naik

BREAKING NEWS Alasan tak Cocok Lagi, Enam ASN Tanjabtim Ajukan Gugatan Cerai

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ASN di Pemkab Tanjabtim

TRIBUNJAMBI.COM, MUARASABAK - Kasus perceraian di kalangan Aparatur Sipil Negara (ASN) masih terus terjadi. BKPSDMD Tanjabtim hingga saat ini sudah terima enam pengajuan cerai.

Sekretaris Dinas BKPSDMD Tanjabtim, Angga Hari melalui Kabid Diklat, Arya, menuturkan terkait perceraian di kalangan ASN pihaknya sejauh ini sudah menerima beberapa pengajuan.

"Tercatat ada enam pengajuan cerai ASN, yang kita terima dari Maret lalu hingga akhir April lalu," ujarnya, Senin (22/6/2020).

Sinopsis At Eighteen Episode 7 Tayang di RCTI+, Empat Kali Joon Woo Menyatakan Cinta Pada Soo Bin

BERITA POPULER 15 ASN Batanghari Ajukan Cerai s/d PIL Eks JKT48 Haruka Nakagawa

Sempat Viral Gegara Pakai Bikini Saat Rawat Pasien Corona, Kini Kabarnya Banjir Job dan Jadi Model

Lebih lanjut dikatakannya pula, pengajuan perceraian tersebut terjadi tidak semata dikarenakan dampak masa pandemi. Melainkan hanya pengajuannya saja yang bertepatan dengan masa pandemi Covid-19.

"Kalau dilihat dari masa pandeminya pada akhir April lalu ada dua pasang dari dinas berbeda yang melakukan pengajuan cerai, yakni Dinas Pendidikan dan RS Umum masih dalam proses pengajuan (mediasi)," jelasnya.

"Bukan masa pandeminya yang menjadi faktor utama melainkan faktor ketidakcocokan antar pasangan. Hanya waktunya saja yang pas dengan masa pandemi," tambahnya

Lanjutnya, dimana rata-rata faktor pengajuan karena tidak harmonis, tidak ada kecocokan bukan pengaruh masalah pandemi dilihat bukan faktor ekonomi yang jadi permasalahan karen secara ekonomi mereka terbilang mencukupi.

"Untuk usia pernikahan mereka juga bervariasi, rata-rata sudah berusia puluhan tahun perkawinan. karena memang sudah merasa tidak cocok lagi," tuturnya.

Lanjutnya, sebelum masa pandemi yaitu awal Maret lalu, ada empat pasang mengajukan permohonan dan sudah putusan. Masing-masing dari kecamatan dinas pendidikan (guru) dan dari dinas sosial.

Jika dibandingkan dengan perkara tahun kemarin jumlahnya terbilang rendah, ada tujuh pasang yang mengajukan dan semua sudah putusan.

"Untuk kasus diperkirakan terbilang masih rendah," pungkasnya.

Berita Terkini