Peredaran Narkoba Meningkat di Masa Pandemi, BNN Jambi Lakukan Langkah Ini

Penulis: Aryo Tondang
Editor: Teguh Suprayitno
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

BNNP Jambi melakukan diskusi daring bersama dengan Pusat Kajian Demokrasi dan Kebangsaan (Pusakademia), Gerakan Nasional Anti Narkoba (DPP Granat) Provinsi Jambi dan Purba Paskibraka Provinsi Jambi (PPI), Jumat (12/6) pagi.

TRIBUNJAMBI.COM,JAMBI- Guna menekan peredaran dan penyalahgunaan narkoba di tengah pandemi covid-19, BNNP Jambi melakukan diskusi daring bersama dengan Pusat Kajian Demokrasi dan Kebangsaan (Pusakademia), Gerakan Nasional Anti Narkoba (DPP Granat) Provinsi Jambi dan Purba Paskibraka Provinsi Jambi (PPI), Jumat (12/6) pagi.

Kepala Badan Narkotika Provinsi (BNNP) Jambi, Brigjen Pol Dwi Irianto menuturkan, hal tersebut merupakan langkah untuk mencegah peredaran narkoba di Provinsi Jambi, dimana, di tengah pandemi ini, peredaran dan penyalahgunaan narkoba meningkat sebanyak 0,3%.

"Jadi meski di tengah pandemi ini, kita tidak boleh lengah dalam pencegahan maupun pemberantasan narkoba," tegas Dwi, Jumat (12/6) pagi.

Dia melanjutkan, melalui media sosial, sosialisasi terkait bahaya dari narkoba sangat maksimal, dimana generasi milenial tidak akan lepas dari hal tersebut.

Anggota DPRD Merangin Kunker ke Bengkulu Saat Pandemi Covid-19, Herman Efendi: Silakan Rapied Test

1 Pasien Positif Berasal Dari Sungai Penuh, Total Positif Covid-19 di Jambi Ada 106 Orang

Petani di Tungkal Ilir Berbahagia, Harga Pinang dan Kelapa Mengalami Kenaikan

Dwi tidak menyebut pasti perbedaan perkembangan narkoba dari sebelum Covid-19 dan saat Covid-19. Namun dia mengatakan, fokus dari BNNP Jambi dalam hal menyambut Hari Anti Internasional Anti Narkotika Nasional (HANI 2020) untuk melakukan pencegahan dengan sosialisasi, baik dari media sosial maupun instansi.

Dalam kesempatan tersebut, Dwi juga menyoroti terkait prosedur bagi korban atau pecandu narkoba.

"Prosedur ini harus jelas, supaya masyarakat paham, dan tidak dimanfaatkan oleh instansi yang tidak bertanggung jawab," tegasnya.

Diiskusi berbasis online melalui Instagram dan Youtube tersebut juga membahas pintu masuk (entry point) narkoba di Provinsi Jambi, baik jalur darat, laut, maupun udara, serta meningkatkan produktifitas masyarakat yang berada di kawasan rawan narkoba.

Berita Terkini