Berita Selebritis

Suami Reisa Broto Asmoro Bukan Orang 'Biasa', Pangeran Keraton dulu Jualan untuk Biaya Demo 98

Editor: Tommy Kurniawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dokter Reisa Broto Asmoro

Kesenangannya bergaul dan berorganisasi juga dimanfaatkan untuk membangun networking.

Menariknya, hasil usahanya itu dipakai untuk membiayai kegiatan demo.

Saat itu, tahun 1998, Jojo bersama mahasiswa lainnya melakukan demo menuntut Presiden Soeharto turun.

”Awalnya sih kita biayai sendiri. Untuk makan, minum, dan rokok masih dari kantong kita masing-masing," kata Jojo.

4. Tak nyaman jadi karyawan

Masih dari Kompas.com, Jojo adalah sosok yang antikemapanan dan memiliki jiwa pemberontak.

Setelah lulus kuliah tahun 2001, Jojo sempat bekerja tapi ia tak mau kelamaan menjadi karyawan.

”Apalagi saya suka melawan bos. Jadi, bagaimana bisa lama jadi karyawan?" ujar penyandang gelar S2 manajemen dari Universitas Pancasila itu.

Selain itu, dia merasa tak cocok menjadi karyawan.

"Mungkin karena IP saya rendah. Kata orang, mahasiswa dengan IP rendah cocoknya jadi pengusaha, nggak cocok jadi karyawan. Habis mau ditempatkan di mana?” ujar Jojo.

Oleh karenanya, Jojo hanya betah sekitar satu tahun menjadi karyawan.

Ketika masih menjadi karyawan, Jojo sudah membuka usaha restoran berpatungan dengan sejumlah temannya.

Bisnis itu berlangsung tahun 2003-2005, hanya sekitar 2,5 tahun, lalu bangkrut.

"Di situ saya sempat drop selama tujuh bulan. Stres karena usaha bangkrut. Untungnya saya bisa bangkit lagi."

"Saya ikut bisnis multi level marketing. Semua MLM saya masuki. Hikmahnya, saya bisa memanfaatkan semangat MLM itu untuk kehidupan lain,” ujar dia.

Halaman
1234

Berita Terkini