Khazanah Islami

INI Arti “Minal Aidin Wal Faizin” Bukan “Mohon Maaf Lahir dan Batin” Simak Penjelasan dan Kisahnya

Editor: Andreas Eko Prasetyo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi

TRIBUNJAMBI.COM - Selamat hari raya Idul Fitri 1441 Hijriah, pastinya tidak kelupaan mengirimkan ucapan “Minal Aidin wal Faizin” ke keluarga, kerabat dan sahabat.

Tapi tahukah anda apa arti “Minal Aidin wal Faizin” yang diikuti dengan kalimat “Mohon maaf lahir dan batin”?

Apakah memang bermakna mohon maaf lahir batin atau bukan?

Dirangkum dari berbagai sumber, kalimat Minal Aidin wal Faizin terdiri dari beberapa penggal kata.

Jika dimaknai secara harfiah, kalimat Minal Aidin wal Faizin dalam bahasa Indonesia menjadi 'Termasuk dari orang-orang yang kembali sebagai orang yang menang'.

Ucapan minal aidin wal-faizin ini menurut seorang ulama tidaklah berdasarkan dari generasi para sahabat ataupun para ulama setelahnya atau Salafus Salih.

Perkataan ini mulanya berasal dari seorang penyair pada masa Al-Andalus, yang bernama Shafiyuddin Al-Huli, ketika dia membawakan syair yang konteksnya mengkisahkan dendang wanita di hari raya.

Sumber lain menyebutkan, pada zaman khilafiah rasyidin, ucapan Minal Aidin wal Faizin digunakan sebagai ungkapan bangga atas kemenangan perang yang sebenarnya, semisal Perang Badar.

Jika dimaknai dalam konteks peperangan, akan berbunyi "semoga termasuk dari orang-orang yang kembali (dari perang) dan sebagai orang yang menang (dalam setiap perjuangan Islam)'.

Ucapan minal 'aidin wal-faizin ini tidak akan dimengerti maknanya oleh orang Arab, dan kalimat ini tidak ada dalam kosa kata kamus bahasa Arab, dan hanya dapat dijumpai makna kata perkatanya saja.

Di dalam hadis pun tidak dijelaskan secara spesifik mengenai ucapan ini.

Tri Hanurita, Mantan Istri Irwan Mussry Suami Maia Estiany yang Jadi Istri Perwira Tinggi TNI

Dianggap Dewa di Negaranya, Kisah Remaja Kim Jong Un Mirip Anak-anak Lainnya, Koleksi Barang Ini

Hasil Liga Jerman Tadi Malam dan Klasemen Sementara Pekan Ke-27, Munchen Tambah Poin

Justru, ada ucapan kalimat yang bisa digunakan saat di Hari Raya Idulfitri yang sering dicontohkan Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya.

Dalam budaya Arab, ucapan yang disampaikan ketika menyambut hari Idulfitri adalah Taqabbalallahu Minna Wa Minkum.

Kemudian menurut riwayat, ucapan nabi ini ditambahkan oleh orang-orang yang dekat dengan zaman Nabi dengan kata-kata "Shiyamana wa shiyamakum".

Sehingga, bila digabungkan kedua kalimat itu, makan akan bermakna, "Semoga Allah SWT menerima amalan puasa saya dan kamu."

Lantas, bagaimana bila ingin mengucapkan permohonan maaf lahir dan batin dalam bahasa Arab?

Halaman
1234

Berita Terkini