Kapolsek Pelepat Ditusuk

Nasib Warga Desa di Bungo yang Menusuk Pantat Kapolsek dan Menyandera 7 Polisi di Bungo

Editor: Duanto AS
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ratusan orang mengadang polisi. Peristiwa itu terjadi saat polisi melakukan upaya penertiban penambangan emas tanpa izin (PETI di Bungo) di wilayah hukum Polres Bungo. Kapolsek Pelepat ditusuk pantatnya, 7 polisi disandera (ist)

TRIBUNJAMBI.COM, MUARA BUNGO - Bokong Kapolsek Pelepat ditusuk dan tujuh polisi disandera massa dari Desa Belukar Panjang, Kabupaten Bungo.

Peristiwa itu terjadi saat polisi kembali dari penertiban penambangan emas tanpa izin ( PETI di Bungo ) di Desa Batu Kerbau, Kecamatan Pelepat, Kabupaten Bungo, pada Minggu (10/5/2020) pukul 09.00 WIB.

Berikut ini awal mula insiden terjadi.

Kasus Positif Tambah 233 Orang Dalam 24 Jam, Berikut Peta Sebaran Kasus Positif Corona di Indonesia

Pasien Positif Corona Provinsi Jambi Hari Ini, Ternyata Pedagang di Pasar Sungai Penuh

Jadwal Belajar dari Rumah TVRI Lengkap Dengan Materi dan Kunci Jawaban Selasa 12 Mei 2020

Penusukan dan penyanderaan personel kepolisian itu berawal dari adanya postingan di status media sosial Facebook.

Kabid Humas Polda Jambi, Kombes Pol Kuswahyudi Tresnadi, menjelaskan postingan itu dimuat di sebuah grup yang bernama "Bungo Bebas Bicara" atas nama Abunyani Yani. 

Tulisan tersebut diposting pada 7 Mei 2020, tentang adanya aktivitas pertambangan emas tanpa izin (PETI) di Desa Batu Kerbau, Kecamatan Pelepat, Kabupaten Bungo, Jambi.

"Jadi berawal dari postingan itu, tim dari Unit Tipidter Polres Bungo mendapat informasi dan langsung melakukan penyelidikan bersama dengan personel Polsek Pelepat, jumlah personel 13 orang," kata Kuswahyudi, pada Senin (11/05) siang.

Memasuki area pertambangan ilegal

Berdasarkan informasi tersebut, personel langsung melakukan pengecekan di tempat kejadian perkara (TKP) lokasi PETI di Bungo, tepatnya di Desa Batu Kerbau.

Selanjutnya pada Minggu, 10 Mei 2020, pukul 09.00 WIB, tim dari Unit Tipidter Polres dan Polsek Pelepat memasuki area pertambangan.

Di sana, tim menemukan adanya alat berat yang digunakan orang-orang yang melakukan penambangan tanpa izin.

Lokasi Kecamatan Pelepat di Google Maps 

"Tapi sudah tidak ada aktivitas disana, hanya perlatannya saja yang kita temukan di lokasi," imbuhnya

Pada saat di lokasi, sebelum kericuhan terjadi, tim berhasil melepaskan perangkat komputer dari alat berat tersebut.

Lewat Menantunya, Kakek 82 Tahun Ini Kembalikan BLT Desa Rp 600 Ribu ke Kantor Desa

Kemudian, petugas meninggalkan lokasi untuk keluar menuju arah Polsek Pelepat dengan jarak tempuh sekira kurang lebih dua jam.

Diadang dan kendaraan polisi dirusak di jalan

Dalam perjalanan balik dari lokasi, saat melewati Desa Belukar Panjang, tim dihalangi sekira 600 orang yang merupakan masyarakat Desa Belukar Panjang.

"Pada saat itulah terjadi keributan antara petugas dan masyarakat desa," ujarnya.

Ratusan orang mengadang polisi. Peristiwa itu terjadi saat polisi melakukan upaya penertiban penambangan emas tanpa izin (ist)

"Kendaraan tim dari polres dirusak oleh masyarakat. Sehingga melihat situasi mulai memanas, personel gabungan yang di dalam lokasi berusaha mengamankan diri ke arah camp PT Prima Mas Lestari (PML)," terang Kuswahyudi.

Pantat kapolsek ditusuk

Pada saat akan mengamankan diri dari kericuhan massa, Kapolsek Pelepat AKP Suhendri mengalami luka tusuk di bagian bokong.

Kronologi Kericuhan PETI di Bungo, Petugas Diadang 600 Orang hingga Penusukan Kapolsek Pelepat

Kapolsek dilarikan delapan personel untuk mengamankan diri di camp PT PML.

Sementara itu, tujuh orang lainnya dari personel gabungan Polsek dan polres, masih penyanderaan masyarakat Desa Belukar Panjang.

Kondisi terkini

Kuswahyudi mengatakan kondisi terkini tim gabungan dari Polres Bungo, dibantu Kodim Muara Bungo serta personel Ditreskrimsus Polda Jambi dan Brimob Den B Pamenang dipimpin Kapolres Bungo beserta Dandim, menuju Desa Belukar Panjang untuk membebaskan personel yang sempat disandera.

Ratusan orang mengadang polisi. Peristiwa itu terjadi saat polisi melakukan upaya penertiban penambangan emas tanpa izin (PETI) di wilayah hukum Polres Bungo. (ist)
Usaha pembebasan sandera itu berhasil tanpa ada perlawanan dan korban.

"Untuk kasus ini, pihak kepolisian bersama TNI akan tetap melakukan penyelidikan awal. Situasi di sana saat ini sudah aman dan terkendali di bawah penjagaan kepolisian dan TNI agar situasi tetap kondusif," tutupnya.

Langkah Kapolda Jambi

Terkait kericuhan itu, Kapolda Jambi, Irjen Pol Firman Santyabudi, secara tegas menyampaikan akan menindak dan mengusut tuntas semua pelaku.

"Masyarakat tidak boleh seperti itu, jelas itu tidak benar. Kita akan tindak tegas dan usut tuntas masalah ini," kata Kapolda Jambi saat ditemui di BPBD Provinsi Jambi, Senin (11/5/2020).

Ikuti Instagram Tribunjambi.com

Hingga saat ini semua pihak tengah melakukan penyelidikan.

"Masih terus diproses dan dilakukan pengembangan," ujarnya.

Kericuhan terjadi di Dusun Batu Kerbau, Pelepat, Muaro Bungo, Provinsi Jambi.

Sekira 600 warga mengadang rombongan personel Polesek Pelepat saat akan kembali dari lokasi PETI di Bungo.

Kabid Humas Polda Jambi, Kombes Pol Kuswahyudi Tresnadi, menambahkan kepolisan masih terus melakukan pemeriksaan.

"Masih diperiksa semua, hingga saat ini belum ada tersangka," kata Kuswahyudi. ( Aryo Tondang / Darwin Sijabat / Tribunjambi.com )

Subscribe Youtube Tribunjambi.com

Inilah Ramalan 12 Zodiak Besok Selasa 12 Mei 2020, Leo Harus Lebih Sabar, Pisces Perasaan Positif

Kasus Positif Tambah 233 Orang Dalam 24 Jam, Berikut Peta Sebaran Kasus Positif Corona di Indonesia

Ingat Jono, Eks Bassist Gugun Blues Shelter? Begini Penampakan Kini, Benar Sekarang Jadi Miliarder?

Berita Terkini