TRIBUNJAMBI.COM - Tanaman eucalyptus menjadi bahan pembicaraan beberapa waktu terakhir.
Tanaman eucalyptus yang menjadi bahan pembuatan minyak kayu putih ini banyak tumbuh di Kalimantan, Sumatera, termasuk Jambi.
Pada Jumat (8/5/2020), Kementerian Pertanian RI meluncurkan produk antivirus corona berbasis eucalyptus atau kayu putih.
• UPDATE Kondisi Positif Corona di Provinsi Jambi Minggu 10 Mei 2020, Ini Titik Lokasinya
• Tahanan di Sel Beri Ospek Ferdian Palenka, Begini Kondisi Youtuber Sampah Ini Pagi Ini
• Jadwal Program Belajar dari Rumah Minggu 10 Mei 2020, PAUD, SD, SMP dan SMA, Live Streaming TVRI
Mengutip Kompas.com, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan produk ini sudah melalui uji lab peneliti pertanian terhadap beberapa jenis virus.
Seperti virus influenza, virus corona beta, dan virus corona gamma.
Hasil uji lab eucalyptus ini diklaim dapat membunuh 80 hingga 100 persen virus.
"Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) membuat beberapa prototipe eucalyptus dengan nano teknologi dalam bentuk inhaler, roll on, salep, balsem dan defuser," ungkap Mentan dalam keterangan tertulisnya.
Meski demikian, produk antivirus corona ini akan terus dikembangkan dengan target utama orang yang terpapar Covid-19.
Eucalyptus atau eukaliptus merupakan spesies pohon asli Australia dan kini sudah dikembangkan di berbagai wilayah di dunia.
Biasanya, eucalyptus dimanfaatkan dalam bentuk minyak.
Minyak eucalyptus dibuat dari daun eucalyptus yang dikeringkan, dihancurkan, kemudian disuling untuk mendapatkan minyak esensialnya.
Di dunia kesehatan, ada beberapa manfaat minyak eucalyptus sebagaimana dikutip TribunPalu.com dari laman Healthline.com.
1. Meredakan batuk
Selama bertahun-tahun, minyak eucalyptus digunakan untuk meredakan batuk.
Saat ini, banyak obat batuk yang mengandung minyak eucalyptus sebagai salah satu bahan aktifnya.
Vicks VapoRub misalnya, mengandung 1,2 persen minyak eucalyptus bersama bahan-bahan pereda batuk lainnya.