Tak lama kemudian, ia disuruh melepas dan menyerahkan baju itu kepada sepupunya.
Padahal saat itu, Soeharto kecil tidak memakai kemeja, ia hanya mengenakan celana.
Orangtua Darsono sebetulnya cukup mampu, kenapa dia yang justru diberi surjan oleh kakek buyut?
"Saya merasa nista, hina. Saya nelangsa, sedih sekali. Wah, hidup ini kok begini," Soeharto melampiaskan kesedihannya. (Dwipayana, 1989, hal 10)
Artikel ini pernah dimuat di Majalah Intisari edisi Februari 2008
Sumber : Suar.id