TRIBUNJAMBI.COM, KUALATUNGKAL - Jumri warga RT 10, Kelurahan Pembengis, Kecamatan Tungkal Ilir, Kabupaten Tanjabbar harus mengisolasikan dirinya setelah sempat demam tinggi.
Ia juga didatangi oleh petugas kesehatan dari puskesmas setempat. Namun, Jumri yang merupakan tulang punggung keluarga ini tidak bisa melakukan aktivitas untuk mencari nafkah selama 14 hari atau selesai dari pemantauan petugas kesehatan.
Jumri sudah hampir satu minggu menjalani isolasi diri, dan selama itu pula keluarganya hidup dalam keterbatasan.
Rita istri dari Jumri saat ditemui oleh rekan media mengatakan bahwa dalam satu rumah yang terbuat dari papan tersebut ada dua orang anaknya yang berusia 13 dan 12 tahun. Sementara dirinya saat ini tengah mengandung.
• VIDEO : Pertumbuhan Ekonomi Hanya 2,97 Persen, Jokowi: Masih Bagus Dibanding Negara Lain
• Dahlin Anzar Bongkar Rahasia Prabowo Subianto, Ternyata Diam-diam Menhan Merupakan Sobat Ambyar
• VIDEO: BREAKING NEWS Pemerintah Izinkan Pesawat, Kapal Laut Kereta & Bus Beroperasi Lagi Mulai Besok
Rita menceritakan bahwa selama sang suami diisolasi di rumah, dirinya dan anaknya pun juga di suruh untuk mengisolasi diri di rumah. Sementara itu, dirinya juga bingung tidak mendapatkan bantuan atau perhatian dari mana pun.
"Dinas kesehatan ada turun untuk cek kesehatan, kami kan disuruh isolasi. Tapi kami dak ada dikasih bantuan. Kami bingung juga, ini lah bapaknya kabar-kabarin kawannya yang bersedia bantu," ucapnya, Rabu (6/5/2020) siang.
"Alhamdulillah hari inilah kita dapat bantuan dari kawannya. Tadi juga ada dari pihak kepolisian kasih bantuan. Lah seminggu keadaan kami kek gini, untung nian ada yang bantu," ceritanya.
Ia menyebutkan bahwa sempat datang ke rumah ketua RT setempat untuk melaporkan kondisi keluarganya yang membutuhkan sembako selama mengisolasi diri. Namun, saat ke rumahnya, ketua RT tidak berada dirumah.
"Ya mau kek mana lagi lah kami. Dari dinsos atau pemerintah juga dak ada ngasih. Kami disuruh isolasi tapi kami dak ada sedikitpun di kasih," ungkapnya.
"Ini syukur Alhamdulilah nian ada kawan yang mau bantu. Dari polisi bantu, kami berterima kasih nian," ucapnya lagi.
Ia menyebutkan bahwa memang dirinya tidak memiliki KTP Kuala Tungkal. Namun, dirinya sudah lama tinggal di rumah yang saat ini Ia tempati. Meskipun demikian, Ia juga tetap berharap adanya bantuan.
"Ya kami di isolasi, mau gimana kami cari uang, cari makan. Bingung juga kami kan. Kami juga dak mau kek gini," ungkapnya.
Sementara itu, Kapolres Tanjabbar, AKBP Guntur Saputro yang sempat mendapatkan info tersebut langsung meminta kepada anggotanya untuk melihat kondisi keluarga tersebut.
"Iya kita sudah minta anggota kita untuk mengecek keluarga ini. Memang kondisi nya sangat membutuhkan, apalagi mereka disuruh isolasi dan kita langsung berikan kebutuhan sembako yang memang di butuhkan keluarga itu," ujar Kapolres.
Sementara itu, Guntur juga meminta kepada masyarakat untuk dapat perhatian dan peduli terhadap sesama terlebih dalam kondisi pandemi.
Kata Kapolres juga menyebutkan, bagi masyarakat yang benar-benar membutuhkan sembako dapat melapor pihak kepolisian.
"Bagi masyarakat yang benar-benar membutuhkan bantuan sembako, lapor ke pihak kepolisian atau langsung ke saya. Insha allah akan kami upayakan untuk membantu meringankan beban masyarakat yang membutuhkan," pungkasnya. (Samsul)