Di dalam penjara, Paus memohon dukungan doa Bunda Maria, agar ia dapat dibebaskan dari penjara.
Paus berjanji bahwa jika ia dibebaskan, maka ia akan mendedikasikan perayaan untuk menghormati Bunda Maria.
Lima tahun kemudian, pada tgl. 24 Mei, Bapa Paus dibebaskan, dan ia dapat kembali ke Roma.
Tahun berikutnya ia mengumumkan hari perayaan Bunda Maria, Penolong umat Kristen.
Demikianlah devosi kepada Bunda Maria semakin dikenal, dan ketika Paus Pius IX mengumumkan dogma “Immaculate Conception/Bunda Maria yang dikandung tidak bernoda” pada tahun 1854, devosi bulan Mei sebagai bulan Maria akhirnya dikenal oleh Gereja universal.
Paus Paulus VI dalam surat ensikliknya, the Month of Mary mengatakan, “Bulan Mei adalah bulan di mana devosi umat beriman didedikasikan kepada Bunda Maria yang terberkati,” dan bulan Mei adalah kesempatan untuk “penghormatan iman dan kasih yang diberikan oleh umat Katolik di setiap bagian dunia kepada Sang Ratu Surga.
Sepanjang bulan ini, umat Kristen, baik di gereja maupun secara pribadi di rumah, mempersembahkan penghormatan dan doa dengan penuh kasih kepada Bunda Maria dari hati mereka.
Pada bulan ini, rahmat Tuhan turun atas kita… dalam kelimpahan.” (Paus Paulus VI, the Month of May,1).
Ada kesempatan yang amat baik bagi kita bersama untuk berdoa bersama Bunda Maria pada Bulan Mei ini.
Banyak keluarga menjalankan devosi Rosario selama bulan Maria ini.
Ini merupakan bentuk kepedulian umat kepada Gereja universal dan menghormati Bunda Maria sebagai teladan pribadi yang beriman kepada Tuhan dengan sepenuh hati dan tidak gentar menghadapi penderitaan.
(Eko Prasetyo/Trbunjambi.com/Berbagai sumber)
IKUTI KAMI DI INSTAGRAM:
NONTON VIDEO TERBARU KAMI DI YOUTUBE:
IKUTI FANPAGE TRIBUN JAMBI DI FACEBOOK: