* Special MP-30 Anniversary Media Talk dan Webinar Kebangsaan
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Covid-19 merupakan sebuah krisis yang tidak ada bandingannya dalam 100 tahun terakhir.
Belum pernah ada krisis sepeti Covid-19 yang memaksa hampir seluruh negara dunia menghentikan sebagian besar kegiatan ekonomi, pendidikan, keagamaan, sosial dan budaya.
Belum pernah ada krisis seperti Covid-19 yang menyebabkan harga minyak, salah satu indikator perekonomian penting dunia, nilainya negatif!
Sekalipun krisis yang dipicu Covid-19 tidak ada bandingannya, Founder & Chairman MarkPlus Inc Hermawan Kartajaya percaya dengan arti krisis dalam bahasa Mandarin, yaitu wei-ji, bahaya dan peluang.
Dan itu langsung kelihatan jelas. Krisis seperti Covid-19 bukan hanya menghentikan hampir semua kegiatan manusia di hampir seluruh penjuru dunia, tapi membuat udara dan langit dunia serta sungai dan kanal menjadi lebih bersih dan indah.
Foto-foto mengenai puncak Himalaya di Nepal, gunung tertinggi di dunia, yang terlihat dari jarak puluhan kilometer di India, yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya, banyak bertebaran.
Hal serupa terjadi dengan kanal di Venesia yang dimasa Covid-19 menjadi jernih, sesuatu yang juga tidak pernah terbayangkan sebelumnya. Udara bersih dan langit cerah Jakarta dimasa Covid-19 membuat Gunung Gede dan Salak terlihat dari Jakarta.
Yang menarik, dalam pidato perayaan virtual 30 Tahun MarkPlus yang berlangsung pada tanggal 1 Mei 2020, Hermawan Kartajaya mengungkapkan, “Negara yang sering hidup dalam krisis seperti Korea Selatan, Taiwan dan Tiongkok, karena berada dalam ancaman perang yang bisa meletus sewaktu-waktu, merupakan bangsa yang paling cepat mengatasi krisis Covid-19!”.
Suasana berada dalam kondisi perang membuat warga dari ketiga negara menjadi lebih disiplin mematuhi langkah-langkah yang diambil untuk menghentikan penyebaran Covid-19.
Meski sempat kewalahan, pemerintahnya juga cepat memobilasi ekosistem kesehatan yang ada di negaranya menghadapi Covid-19 ke tingkat yang bisa dikendalikan dalam waktu singkat.
Apa yang terjadi di Korea Selatan, Taiwan dan Tiongkok pada masa Covid-19 juga membuat Hermawan yakin bahwa corporate values yang selama bertahun-tahun disosialisasikan sepanjang waktu dan menjadi perilaku sehari, bukan hanya membuat MarkPlus sigap bertransformasi di masa Covid-19, tapi juga siap berkontribusi lebih besar untuk Indonesia pada masa 10 tahun mendatang.
Values tersebut mencakup 3 Disciplines (Branded Operation, Customer Intimacy dan Product Leadership), 4 Passions (Passion for Knowledge, Passion for Business, Passion for Service, dan Passion for People) dan 6 Ethics (Trusworthiness, Respect, Responsibility, Fairness, Caring, dan Citizenship). Values tersebut bahkan menjadi faktor penting yang membuat MarkPlus terus berkembang dan berkontribusi lebih tinggi untuk Indonesia dalam smart journey selama 30 tahun.
Ketua Umum Forum Pimred dan Pemimpin Redaksi SWA adalah saksi hidup bagaimana Hermawan Kartajaya menghidupkan values MarkPlus.
Tak lama setelah menyatakan bahwa brand is the ultimate value of marketing dalam insertion di majalah SWA di bulan Agustus 1994 berjudul Conceptual Marketing Plus 2000, Hermawan juga menjadi perintis survey merek terpopuler di Indonesia yang terus dijalankan majalah SWA hingga kini.
Dari sejarah panjang survey merek terpopuler Indonesia, terlihat bagaimana brand asli Indonesia menjadi lebih kuat, menjadi salah satu motor perekonomian Indonesia selama lebih dari 2 dekade terakhir.
Kontribusi yang diberikan MarkPlus di Indonesia bukan hanya membangun kesadaran akan merek, tapi bagaimana memasarkan konsep marketing hingga diterapkan luas bukan hanya dalam dunia bisnis tapi juga non bisnis, seperti kepolisian, pariwisata dan negara.
Berpijak dari pengalaman puluhan tahun sebagai guru matematika yang bisa menyederhanakan intisari pelajaran matematika, konsep pemasaran disederhanakan dalam 9 elemen inti pemasaran yang diringkas menjadi Positioning-Differentiation-Branding. Sehingga bukan hanya mudah dipahami oleh orang-orang dari dunia bisnis, tapi bahkan diterapkan sejumlah politisi daerah ketika membangun wilayahnya setelah UU Otonomi Daerah resmi dijalankan sejak tahun 2001.
Tentu saja krisis yang pernah terjadi di Indonesia dalam kurun waktu 30 tahun juga menjadi bagian penting dalam 30 tahun perjalanan cerdas MarkPlus.
Krisis Asia di tahun 1998, membuka jalan kerjasama panjang antara Hermawan Kartajaya-MarkPlus dengan mahaguru pemasaran dunia Philip Kotler hingga kini, melalui penulisan berbagai buku pemasaran populer.
Di mulai dari buku Repositioning Asia yang terbit di tahun 2000, ada 6 buku yang sudah dibuat bersama, termasuk buku Marketing 5.0: Technology for Humanity yang akan terbit di akhir 2020.
Dua di antara 6 buku hasil kerja sama tersebut menjadi buku laris dan terbit dalam lebih 20 bahasa internanasional yang berbeda, yaitu Marketing 3.0 dan Marketing 4.0.
MarkPlus yang dijalankan aktif oleh 4 generasi berbeda, baby boomers, Gen X, Gen Y dan Gen Z dan memberikan kesempatan yang sama bukan hanya tanpa membedakan berdasarkan SARA tapi bahkan ijazah juga menjadikan krisis yang terjadi dalam tiga dekade sebagai momentum memberikan kontribusi yang lebih baik untuk Indonesia.
Pascakrisis 1998, Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X, meminta MarkPlus melakukan branding Jogja, yang kemudian diwujudkan dalam logo dan tagline baru Jogja.
Krisis keuangan global 2008, menjadikan usulan strategi pengembangan perbankan syariah Indonesia Indonesia yang dipresentasikan di hadapan Gubernur BI Boediono dan dihadiri antara lain KH Ma’ruf Amin, dua tokoh yang kemudian menjadi Wakil Presiden RI, setelah disetujui dan diterapkan menjadi salah satu motor pertumbuhan impresif perbankan syariah Indonesia dari 2008 hingga 2019.
Berbagai kontribusi yang telah diberikan selama 30 tahun perjalanan cerdas, menjadikan MarkPlus memasukan Indonesia sebagai bagian dari corporate values, dimana berasal dan berpijak dari Indonesia tidak menjadi halangan untuk berperan di Asia atau bahkan dunia.
Konsep marketing dan entrepreneurship yang dilahirkan MarkPlus di Indonesia, bisa diterima luas dan diterapkan di berbagai penjuru dunia.
Begitu pula dengan semangat menjadikan online dan offline berpadu sebagai OMNI, yang diluncurkan di tahun 2017, menjadikan MarkPlus lincah mempraktkkan WFH dan WFO di berbagai kota yang berbeda di Indonesia, sejak kebijakan tersebut diterapkan.
Secara resmi dalam perayaan virtual 30 tahun MarkPlus, Hermawan Kartajaya meluncurkan visi dan misi 2030 MarkPlus, di hadapan karyawan dan alumni serta mitra.
Ada dua visi, yaitu sebagai Energy of Indonesia dan Asia’s Champion for World’s Inspiration.
Sementara misinya juga ada dua, yaitu, Marketing and Entrepreneurship dan OMNI Organization.
Berpijak dari pengalaman sebelumnya mengenai perjalanan MarkPlus menghadapi krisis yang terjadi dalam lingkungan eksternalnya sebelum krisis Covid-19 dan melihat dampak yang ditimbulkan Covid-19, Hermawan Kartajaya melihat bahwa setelah MarkPlus sukses melakukan webinar di dunia bisnis dalam 2 bulan masa Covid-19, maka perlu juga melakukan webinar kebangsaan.
Tujuan dari webinar kebangsaan ini agar bangsa Indonesia, sekalipun tidak berada dalam suasana yang sama dengan Korea Selatan, Taiwan dan Tiongkok bukan hanya bisa bangkit lebih cepat dari krisis Covid-19 tapi juga bisa menjadi lebih maju sebelum 2030.
Agar tujuan tersebut cepat menyebar, maka webinar kebangsaan dipilih dengan melibatkan kalangan media di Indonesia, supaya bisa menembus ke berbagai kalangan yang berbeda di Indonesia.
Tiga tokoh, yaitu mantan Wakapolri Nanan Soekarna, Ketua Umum Forum Pimred dan Pimred SWA Kemal E Gani, serta Ketua Dewan Pers Indonesia dan ASEAN sekaligus mantan Mendikbud M Nuh, bersama Hermawan Kartajaya menggelorakan optimisme dan hati yang gembira sebagai energi positif seluruh lapisan bangsa, sehingga bisa lebih inovatif dan kreatif menghadapi Covid-19 dan paska Covid-19.
Mereka melakukannya bertepatan dengan perayaan Hari Pendidikan Nasional, 2 Mei 2020, melalui zoom dan disiarkan streaming melalui Youtube. (*)
• Pandemi, Bersesandingon, dan Cerita Hari Pendidikan dari Sudut Anak Rimba di Jambi
• Bertambah 292 Kasus Baru, Total Kasus Virus Corona di Indonesia Sabtu 2 Mei 2020 Jadi 10.843
• Ini Deretan Artis Korea Selatan yang Traveling ke Indonesia