Kisah Skripsi Dian Sastro yang Tak Diketahui Orang, Sisi Lain Kecantikan yang 'Dalam Banget'

Editor: Duanto AS
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ini dua foto perbandingan Dian Sastrowardoyo. Sama-sama sedang ngemong anak, bedanya yang satu belum berdandan (foto kiri) dan satunya lagi sudah cantik ber-make up.

Para pemain utama di film AADC bukan orang 'sembarangan. Dian Sastro merupakan mahasiswi filsafat Universitas Indonesia, sementara Nicholas Saputra mahasiswa arsitektur Universitas Indonesia. 

TRIBUNJAMBI.COM - Tapi tak banyak yang mengetahui tentang skripsi Dian Sastrowardoyo yang disusun pada 2006-2007.

Dalam skripsinya, Dian Sastrowardoyo mengulas tentang kecantikan yang 'sebenarnya'.

Kisah Asmara Nicholas Saputra yang Jadi Misteri, Mengapa Hanya Ada Foto Dian Sastro di IG

Gigi Dian Sastro Seperti Ada Cabainya saat Ikut #dollypartonchallenge Lihat Perbedaannya

Viral Percakapan di Medsos Pemotor yang akan Pulang Kampung, Sebaiknya Ikuti Anjuran Pemerintah

Wajar kalau kombinasi tiga kata cantik, menarik dan cerdas bisa untuk menggambarkan Dian Sastro.

Kalau Anda belum tahu sisi lain pemeran Cinta ini, simak ulasan berikut ini.

Banyak orang mengenal artis ini dari film AADC yang meledak pada 2002, meski jauh sebelumnya Dian Sastro pernah main film.

Tapi banyak orang tak mengetahui, artis Indonesia yang satu ini satu di antara selebritas yang concern sekolah.

Terjun di dunia akting, bukan berarti meninggalkan pendidikan.

 Kenyataan Sebenarnya, Luna Maya Cuma Pakai Daster Angkat Kaki Kiri di Depan Raffi Ahmad

Buah perjalanan sekolahnya membuahkan hasil, lulus S-2 di Universitas Indonesia.

Baru ngeh kan, begitu tahu fakta bahwa Dian Paramitha Sastrowardoyo sejak S-1 hingga S-2 ngampus di UI ...

Nih, daftar sekolahnya.

  • TK: Don Bosco
  • SD: SD Strada Van Lith II, Duren Sawit
  • SLTP: SMP Vincentius Otista,
  • SLTA: SMA Tarakanita 1, Pulo Raya, Kebayoran Baru
  • S-1: Fakultas Hukum UI (tidak tamat)
  • S-1: Jurusan Filsafat, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia (lulus Juli 2007)
  • S-2: Fakultas Ekonomi, Magister Manajemen Universitas Indonesia (lulus cum laude Agustus 2014)

Sebenarnya ada fakta yang lain yang lebih menarik.

Semasa kuliah, Dian Sastro Wardoyo memiliki 'hubungan' khusus dengan Rocky Gerung.

Namun jangan salah sangka, hubungan itu antara dosen dan mahasiswa.

Masuk kuliah pada 2001, Dian Paramita Sastrowardoyo merupakan mahasiswa Jurusan Filsafat Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia.

Sementara itu, Rocky Gerung merupakan dosen di sana.

Dian Sastrowardoyo (instagram/therealdisastr)

Hubungan itu semakin intens, lantaran Dian Sastro merupakan mahasiswa bimbingan skripsi Rocky Gerung.

Bagi yang belum tahu sisi lain Dian Sastro, artis ini memang 'beda'.

Dian Sastro kuliah di jurusan filsafat.

Cantik bukan berarti tidak berisi. Ini dibuktikan Dian Paramitha Sastrowardoyo dalam skripsinya.

Dia mengambil tema kecantikan dalam sudut pandang filsafat.

Isinya memang 'berbobot'.

Dian mengulas tentang kecantikan dari sudut pandang filsafat.

Begini Jadinya Wajah Anak Aurel Hermansyah dan Atta Halilintar Jika sudah Menikah, Netizen Kreatif

Seperti apa isi skripsi filsafat Dian Sastro?

Dian Paramita Sastrowardoyo populer dengan nama Dian Sastro. Dia lahir di Jakarta, 16 Maret 1982.

Dian meraih kepopuleran setelah tampil memukau di film Pasir Berbisik pada 2001, dan sebagai Cinta dalam film Ada Apa Dengan Cinta? alias AADC bersama Nicolas Saputra pada 2002.

Sebelum itu, sebenarnya Dian Sastro telah memulai karier di dunia hiburan pada 1996, sebagai juara pertama di ajang GADIS Sampul majalah GADIS.

Film pertamanya Bintang Jatuh (2000), karya Rudi Sujarwo, diedarkan indie di kampus-kampus dan tidak ditayangkan di bioskop. Wajar bila tidak begitu booming. Di film tersebut, Dian beradu akting dengan Marcella Zalianty, Garry Iskak, dan Indra Birowo.

Film selanjutnya pada 2001, Pasir Berbisik, menyandingkannya beradu akting dengan Christine Hakim, Slamet Rahardjo, dan Didi Petet. Lewat film ini, Dian dianugerahi pemeran wanita terbaik pada Festival Film Internasional Singapura (2002) dan Festival Film Asia di Deauville, Perancis (2002).

Ternyata Dian masih mempunyai hubungan keluarga dengan tokoh pergerakan nasional, Prof Mr Sunario Sastrowardoyo dan juga penyair Subagio Sastrowardoyo. Mereka merupakan kakak dari kakek Dian Sastro.

Dian menikah dengan Maulana Indraguna Sutowo pada 18 Mei 2010. Pasangan itu memiliki anak Shailendra Naryama Sastraguna Sutowo dan Ishana Ariandra Nariratana Sutowo.

Skripsi tentang kecantikan

Sebenarnya, apa yang ditulis dalam skrisi Dian Sastro? Banyak orang penasaran.

Dian Sastro menulis tentang kecantikan, dalam skripsi berjudul "Kompleks industri kecantikan : sebuah kritik sosio fiosofis". Abstrak dari karya ilmiah Itu dapat dibaca di http://lib.ui.ac.id/opac/themes/libri2/detail.jsp?id=20160023&lokasi=lokal

Begitu baca judulnya sudah pusing? Nih, tulisan intisarinya.

Dian Sastro mengulas tentang pengertian cantik dan kepentingan 'aktor-aktor industri kecantikan' yang saling tarik-menarik.

Dian Sastrowardoyo. (instagram/therealdisastr)

Menurut Dian, konsep cantik itu merupakan pandangan personal/pribadi. Dalam tesisnya, pemeran Cinta di AADC ini 'membongkar' tentang pemahaman 'cantik' dan industri kecantikan bekerja.

Lebih lengkapnya, nih salinan abstrak skripsi Dian Sastro :

"Abstrak
Analisa terhadap kompleks kepentingan aktor-aktor industri kecantikan yang saling tarik menarik dan silang menyilang dalam waktu yang berlangsung secara kontinu dan konstan, yang memerlukan beberapa
kompleks teori sebagai pisau analisa yang juga saling tarik menarik, saling mempengaruhi, dan saling silang menyilang, untuk membedah fenomena industri kecantikan ini.

Tujuannya adalah untuk memahami fenomena Beauty Industrial Complex yang bekerja baik secara materi maupun secara psikis dalam kehidupan sehari-hari tiap-tiap individu. Karena pada saat kompleks industri kecantikan bermaksud menjual produknya kepada masyarakat, pada saat yang sama industri kecantikan telah mengubah persepsi masyarakat mengenai tubuh kita, maupun citra atau image manusia yang sesungguhnya, dan pentingnya memahami fenomena kompleks industri ini karena pertumbuhannya telah menjadikan Beauty Industrial Complex sebagai produsen ideologi baru yang sebelumnya diperankan oleh negara, atau institusi agama.

Tesis skripsi ini adalah menunjukkan bahwa kecantikan adalah suatu bentuk konstruksi sosial yang melibatkan di dalamnya bermain sejumlah politik tertentu, (politik konservasi nilai-nilai patriarkis, politik ekonomi, politik nilai yang terkandung dalam suatu masyarakat, politik ras, politik kolas sosial dan politik kebudayaan) yang bermain dalam sistem perindustrian, media massa dan masyarakat patriarkis. Dimana
dalam permainan bermacam politik tersebut ada juga berbagai perspektif dalam melihat konsep kecantikan.

Perempuan kontemporer memiliki perspektif yang baru dan berbeda dalam melihat hal ini.

Skripsi ini akan menjadi sebuah komentar akademis terhadap kompleks kecantikan tersebut denganmenggunakan kritik sosiologi dan fitsafat.

Karena itu dalam skripsi ini saya bermaksud untuk (1) dapat membongkar dan mempertanyakan kembali struktur yang tersembunyi di batik Beauty Industrial Complex, (2) meneliti fungsi-fungsi kebudayaan yang menyelubungi struktur-strukstur tersebut, dan (3) melihat kembali secara dialektis akan adanya kemungkinan timbulnya perubahan orientasi-orientasi perempuan di era posmodem.

Metode yang digunakan adalah melalui penelitian pustaka, pendekatan empiris dan dengan menggunakan pendekatan kritis refleksif menggunakan teori-teori filsafat seperti sosiologi industri, teori consumer culture, teori periklanan, teori posmoderenisme, teori Kantian, teori estetika poskantian dan teori posfeminisme.

Hasilnya menunjukkan bahwa konsep kecantikan yang bermain dalam Beauty Industrial Complex adalah konsep kecantikan yang dikonstruksi oleh ideologi-ideologi kontemporer yang bekerja dalam tatanan
masyarakat kontemporer pula, maka saya kemudian menggali konsep kecantikan yang baru yang dilahirkan oleh teori-teori postmoderen, dari sinilah saya menggunakan teori Post Kantian Aesthetics, dimana di
dalamnya terdapat dua gejala utama yang salah satunya dinamakan parodi, dan tendensi parodi ini dapat dipahami lebih jauh dengan kacamata kajian perempuan, bagaimana khususnya perspektif f'eminis memiliki cara pandang yang signifikan terhadap hal ini, karena konsep kecantikan dikonstruksi sejajar dengan konsep
perempuan.

Adanya muatan politik patriarkis dan politik ekonomi yang bekerja dalam Beauty Industrial Complex meletakkan kaum perempuan sebagai sasaran utama untuk dijadikan konsumen absolut. Namun dengan parodi kaum perempuan dapat mensubversikan konsep kecantikan ini, dan menggunakannya menjadi fasilitasnya, pada saat ini, perempuan mensubversikan posisinva sebagai obyek industri kecantikan, menjadi subyeknya."

Itulah isi skripsi Dian Sastro tentang kecantikan di Jurusan Filsafat Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia.

Gimana menurutmu tentang skripsi Dian Sastro ini? 

( Tribunjambi.com/Tommy Kurniawan )

 Kenyataan Sebenarnya, Luna Maya Cuma Pakai Daster Angkat Kaki Kiri di Depan Raffi Ahmad

Nia Ramadhani Syok Bukan Main Ditanya Soal Ardi Bakrie Minta Izin Poligami: Kan Aku Bisa Semua!

Tenar di Era 80an, Yati Octavia Pernah Jadi Artis dengan Bayaran Termahal, Berapa Ya?

 

Berita Terkini