Virus Corona di Jambi

Mulai 25 April 2020 Tak Ada Lagi Penerbangan Komersil, Ini yang Dilakukan Fasha di Bandara

Penulis: Miftahul Jannah
Editor: Teguh Suprayitno
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wali Kota Jambi Syarif Fasha melakukan sidak ke Bandara Sultan Thaha Kota Jambi, Sabtu (25/4/2020).

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI- Presiden Jokowi melarang adanya penerbangan pesawat komersial, domestik maupun internasional yang ada di Indonesia untuk mencegah penyebaran Covid-19.

Sabtu (25/4/2020), Wali Kota Jambi Syarif Fasha melakukan sidak ke Bandara Sultan Thaha Kota Jambi, untuk memastikan intruksi Presiden terkait larangan terbang bagi pesawat komersial yang ada di Indonesia berjalan. 

Fasha menjelaskan bahwa kondisi bandara saat ini sudah kosong dan tidak terdapat penerbangan sama sekali per-tanggal 25 April.

"Terakhir tanggal 24 kemarin masih ada 6 penerbangan, dengan kedatangan 460 penumpang yang datang, namun hari ini kosong sama sekali," Jelas Fasha.

30 Pasien di Jambi Tunggu Hasil Uji Swab, Pemprov Siapkan Rencana Ini Jika Kasus Corona Meledak

Kisah Pemudik yang Dikarantina di Rumah Angker, Hal Mengejutkan Ini yang Terjadi

2 Merangin dan 1 Kota Jambi, Ini Identitas 3 Pasien Positif Virus Corona Baru di Provinsi Jambi

Pemerintah Kota Jambi sangat mengapresiasi terhadap kebijakan Presiden, bahwa ini merupakan salah satu untuk mengerem arus mudik ke daerah masing-masing.

"Ini juga memberikan serta meringankan tugas kami di daerah yang memiliki bandara, selama ini kami harus memantau, memeriksa dan melakukan skrining kepada penumpang-penumpang yang datang maupun berangkat," katanya.

"Dengan hal ini sanggup ,meminimalisir penyebaran virus Covid-19 dan mudah-mudahan dapat menjadikan masyarakat Indonesia maklum terkait kebijakan dan keputusan yang telah diambil oleh Bapak Presiden," sambungnya.

Fasha mengucapkan terima kasih dan berharap Covid-19 cepat berlalu dari Indonesia.

"Inilah do'a kami di daerah dan kami akan berjuang terus sampai Covid-19 ini sirna dari kota dan kabupaten kami masing-masing," tuturnya.

Fasha tidak mengatakan bahwa ini semua PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) namun langkah-langkah ini adalah langkah-langkah yang diambil oleh pemerintah pusat, yang salah satunya adalah untuk meminimalisir.

"Kita lihat yang mudik dan masih bandel, kemarin pada saat video conference dengan Menteri Dalam Negeri saya sampaikan agar disampaikan kepada Menteri BUMN, karena pak Presiden sudah mengatakan untuk melarang mudik," katanya.

"Namum pesawat-pesawat malah menurunkan tiketnya 50%, sama saja memancing orang untuk mudik, tetapi semenjak presiden mengatakan per-tanggal 24 terakhir pesawat komersial, nah itu sangat mengapresiasi sekali, karena pemkot tidak bisa menutup bandara, karena bukan kewenangan kami," sambungnya.

Fasha juga mohon ada penerbangan kargo untuk tetap aktif, karena pihak Pemkot sampai saat ini masih memesan Alat Pelindung Diri (APD) dan membawa hasil PCR yang dibutuhkan untuk urusan pengiriman dari Jakarta.

Dengan tutupnya Bandara, petugas sementara ini diperbantukan di perbatasan-perbatasan dan nanti juga sopir taksi yang akan diperhatikan oleh pemerintah terkait kebutuhan sembako mereka.

"Mereka yang bekerja dengan offshore bukan sebagai wadah-nya di BUMN, Angkasa Pura dan nanti akan didata kemudian diberi bantuan," tutupnya.(Miftahul Jannah)

Berita Terkini