Akhirnya Lockdown di Hubei Dicabut, Warga Hirup Udara Bebas, 30 Jalanan di Wuhan Sudah Dibuka

Editor: Tommy Kurniawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Lockdown di Hubei Dicabut

TRIBUNJAMBI.COM - Akhirnya lockdown di Hubei Dicabut usai virus corona menurun, Warga Hirup Udara Bebas, 30 Jalanan di Wuhan Sudah Dibuka

Sejak Rabu (25/3/2020) otoritas Hubei telah mencabut aturan lockdown di provinsi yang tadinya dikenal sebagai pusat wabah virus corona itu.

Warga Hubei berbondong-bondong keluar dari rumah mereka menuju transportasi publik.

Mereka telah 'dikurung' di dalam rumah selama dua bulan akibat wabah virus corona.

Emosi Gilang Dirga Meledak Disumpahi Kena Virus Corona: 1 x 24 Jam Tak Minta Maaf, Polisi Jemput Kau

4 Provinsi Ini Sebut Jokowi Bakal Berdampak Terburuk Karena Virus Corona: Skenario Paling Terburuk

Kebiasaan Buruk Betrand Peto Diungkap Sarwendah, Sempat Dipergoki Ruben Onsu Menyembunyikan Ini

Kritik Pedas Penanganan Virus Corona hingga Sindir Prabowo dan Terawan, Haris Azhar: Agak Sakit Hati

Penarikan aturan lockdown membuat banyak warga berpikir untuk segera meninggalkan Hubei dengan pergi ke daerah lain di China.

Pada hari yang sama pula, kerumunan besar terjadi mengantre masuk kereta dan bus.

Dilaporkan dari media Perancis AFP, para wartawan melihat antrean panjang penduduk Hubei dengan koper-koper mereka menanti kereta.

Anak-anak kecil yang memakai masker wajah juga banyak menunggu di sana.

Meski begitu, tidak semua kota di Hubei sudah dibuka. Wuhan ibu kota Hubei, sekaligus tempat pertama virus itu ditemukan baru akan dibuka pada 8 April mendatang.

Petugas medis mengenakan pakaian pelindung (AFP/Hector Retamal)

Meski begitu, tiga puluh jalanan di Wuhan sudah dibuka pada Rabu pagi.

Dikutip dari media Xinhua, para pekerja dari Huanggang, salah satu kota paling terdampak sedang mengantri dengan tas dan koper.

Seorang pekerja yang tak ingin disebut namanya mengatakan kalau dia akan kembali ke Wenzhou, di Provinsi Zhejiang Timur.

"Saya sudah berada di rumah di Hubei selama lebih dari dua bulan," ujarnya.

Para pemilik restoran di kota Macheng, Provinsi Hubei mensterilkan mangkuk saji mereka dengan air panas yang mengepul uapnya.

Seorang manajer restoran bernama Wu Guoqing mengatakan kepada AFP bahwa secara lokal, seluruhnya belum kembali seperti sedia kala. 

Di sebuah taman hiburan di dekat restoran itu, penduduk setempat berjalan kaki dengan masker dan lampu neon, sementara beberapa orang masuk ke mobil-mobil.

Bahkan aturan social distancing juga masih diberlakukan.

Terutama saat antrean panjang dan anak-anak yang bermain air mancur di taman.

Penduduk asli Hubei juga mengambil kesempatan untuk pulang (mudik) ke tempat lain di China.

Guo Wei, seorang guru yang bekerja di Beijing mengatakan kalau dia telah membeli tiket pertama menuju kampung halaannya pada Rabu pagi.

"Tadinya sangat sulit sekali," ujarnya menceritakan masa lockdown dua bulan di Hubei.

Kini orang-orang diizinkan untuk bepergian ke dalam dan keluar Hubei selama mereka memiliki kartu 'hijau' yang dikeluarkan pihak otoritas kesehatan. Kartu itu menunjukkan seseorang dalam kondisi sehat dan tidak terinfeksi Virus Corona alias Covid-19.

Perintah lockdown terhadap Hubei dilakukan pemerintah Beijing untuk menghentikan penularan lebih ke provinsi lain.

Namun kini, angka infeksinya sudah banyak berkurang.

Dalam beberapa hari terakhir, warga Hubei diperbolehkan untuk keluar dan bekerja.

Namun sekolah masih ditutup.

Di sebuah pos pemeriksaan di luar kota Xiaogan, Hubei, seorang guru mengatakan kepada Xinhua bahwa dia akan kembali ke sekolah di Provinsi Guangdong Selatan.

Dia juga mengaku sangat senang bisa kembali bekerja. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Lockdown Dicabut, Warga Hubei Hirup Udara Bebas".

Berita Terkini