TRIBUNJAMBI.COM - Oknum guru seharusnya menjadi pendidik dan pengayom siswanya, tapi justru melakukan perbuatan asusila.
Modusnya, perbuatan asusila dilakukan terhadap siswi difabel dengan modus diajak keluar asrama pergi makan bakso lalu korban dipaksa melayani nafsu bejat pelaku.
Kasus itu terbongkar setelah AN melaporkan tindakan gurunya ke Polres Rote Ndao.
Kasubag Humas Polres Rote Ndao Aiptu Anam Nurcahyo mengatakan, AN diperkosa di hutan yang tak jauh dari sekolah.
Kejadian itu bermula ketika TU membonceng AN dari asramanya menuju Ba'a, ibu kota Kabupaten Rote Ndao.
Mereka hendak membeli bakso dan setelah membeli bakso, TU membonceng korban kembali ke asrama.
"Namun, sesampainya di hutan dekat asrama, terlapor (TU) mengarahkan sepeda motor ke hutan," kata Anam kepada Kompas.com, Minggu (21/3/2020) malam.
Tiba di hutan, TU berhenti dan mematikan mesin sepeda motornya.
Pria yang berprofesi sebagai guru aparatur sipil negara (ASN) itu memarkir kendaraannya dan menyuruh korban turun.
TU lalu membuka pakaiannya dan meminta korban melakukan oral seks, tapi AN menolak.
"Terlapor sempat melakukan pemaksaan untuk meremas payudara korban kemudian membaringkan korban di atas tanah dan selanjutnya memerkosa korban," ujar Anam.
Setelah melakukan aksi bejatnya, TU mengantarkan korban kembali ke asrama.
Tiba di asrama, AN melaporkan tindakan gurunya itu kepada kepala asrama.
Laporan itu diteruskan kepada kepala sekolah.
Kepala sekolah lalu mengklarifikasi laporan itu kepada TU namun guru itu membantah telah memerkosa korban.